Saling Ejek Nama Orang Tua di Medsos, Belasan Anak Remaja di Tarakan Tawuran

- Selasa, 12 Oktober 2021 | 20:25 WIB
GUNTUR PATILANGI/RADAR TARAKAN MEDIASI: Puluhan remaja yang bertikat pada Minggu (10/10) dini hari lalu dikumpulkan di aula Polsek Barat untuk diberikan edukasi bersama dengan para orang tua.
GUNTUR PATILANGI/RADAR TARAKAN MEDIASI: Puluhan remaja yang bertikat pada Minggu (10/10) dini hari lalu dikumpulkan di aula Polsek Barat untuk diberikan edukasi bersama dengan para orang tua.

TARAKAN – Didasari dengan saling ejek via chat di Instagram, belasan remaja terlibat tawuran di Jalan Gajah Mada, depan Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan (KKMB) pada Minggu (10/10) dini hari lalu, sekira pukul 01.00 Wita. Diketahui para pemuda tersebut bertikai dengan jumlah yang tidak imbang. Mereka juga bukan warga dari Jalan Gajah Mada melainkan pemuda dari berbagai kelurahan di Tarakan.

Kapolsek Tarakan Barat Iptu Angestri menuturkan, salah satu korban berinsial IK mengatakan bahwa orang tuanya diejek di media sosial, kemudian korban tidak terima dan mengajak duel. Bahkan para pelaku dan korban saling menentukan tempat di mana akan bertikai untuk menyelesaikan masalah tersebut. “Dari rangkaian ini, korban kemudian mengumpulkan teman lainnya untuk berkelahi,” ujarnya.

Perkelahian tidak imbang. Dari korban membawa tiga orang temannya, sedangkan pelaku membawa belasan orang. Bahkan para pelaku saat ditanyai oleh pihak kepolisian mengaku ada banyak orang yang saat kejadian di lokasi. Selanjutnya, pada Minggu siang, para pelaku yang diduga melakukan pengeroyokan berhasil diamankan dan digiring ke Polsek Tarakan Barat untuk dimintai keterangan.

Ada sembilan remaja yang diamankan. Setelah didata, semua pelaku rata-rata masih berstatus pelajar di kelas VIII dan IX salah satu SMP di Tarakan. Alamat para remaja ini juga bervariasi, namun rata-rata tinggal di Kelurahan Kampung Empat, Kelurahan Sebengkok dan Jalan Mulawarman. “Kami kumpulkan para anak-anak ini bersama orang tua dan walinya. Kami coba mediasi untuk diselesaikan secara kekeluargaan. Sepakat biaya pengobatan ditanggung secara gotong royong dari masing-masing keluarga pelaku dan itu secara sadar tanpa paksaan,” imbuhnya.

Para remaja yang bertikai tersebut ada yang diketahui membawa senjata tajam (sajam) jenia badik saat tawuran terjadi. Pihaknya sudah menerima laporan dari keluarga korban, dari status media sosial (medsos) ada yang meng-update status berisi foto dan video pasca tawuran ini.

Iptu Angestri menerangkan, awalnya para pelaku dan korban ini saling kenal. Hal yang menjadi cerita dalam intrik permasalahan, berasal dari mantan pacar salah satu keluarga korban yang sudah putus. Antara mantan pacar kakak korban, berteman dengan korban. Akhirnya saling ejek dan menyebut nama orang tua dari korban. “Sebenarnya masalah ini sepele akhirnya jadi besar. Kami kemudian meredam permasalahan agar tidak terjadi konflik SARA,” jelasnya.

Para pelaku kemudian diserahkan kembali kepada orang tua, karena masih di bawah umur. Nantinya, Polsek akan memanggil pihak sekolah untuk memberikan pengarahan. Saat ini beberapa pelaku sudah diberikan edukasi bahkan diminta memohon maaf kepada orang tuanya.

Selain itu ia juga meminta agar para orang tua tidak dengan mudah meminjamkan kendaraan roda dua kepada anak yang masih berusia di bawah umur dan tidak memiliki SIM. Kendaraan roda dua ini bisa menjadi alat transportasi para anak-anak remaja untuk saling menjemput temannya dan melakukan tawuran.

“Kami imbau kepada para orang tua masing-masing agar lebih mengawasi dan intens mengontrol putra-putrinya di jam malam. Apalagi di waktu malam Minggu. Terlebih lagi sampai memberikan kendaraan roda dua,” ujarnya. (tuy/ash)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Eks Ketua KPU Kaltara Bulat Maju Pilkada Bulungan

Jumat, 12 April 2024 | 11:00 WIB

Bupati Bulungan Ingatkan Keselamatan Penumpang

Kamis, 11 April 2024 | 16:33 WIB
X