Pelabuhan Tak Efektif Dapat Pengaruhi Inflasi

- Senin, 27 September 2021 | 10:58 WIB
PELABUHAN: Tingkat efektivitas pelabuhan yang tidak maksimal berdampak terhadap kenaikan harga dan inflasi daerah./PIJAI PASARIJA/RADAR KALTARA
PELABUHAN: Tingkat efektivitas pelabuhan yang tidak maksimal berdampak terhadap kenaikan harga dan inflasi daerah./PIJAI PASARIJA/RADAR KALTARA

TANJUNG SELOR – Pemkab Bulungan terus mendorong agar pembangunan Pelabuhan Pesawan di Tanjung Selor bisa segera direalisasikan. Hal ini untuk menekan disparitas harga di wilayah Bumi Tenguyun.

Bupati Bulungan, Syarwani mengatakan, pembangunan Pelabuhan Pesawan ini menjadi kewenangan Pemprov Kaltara melalui Gubernur  Zainal Arifin Paliwang. "Kebijakan apa yang diambil Bapak Gubernur. Iya, itu kewenangan Pemerintah Provinsi Kaltara," kata Syarwani kepada Radar Kaltara, Minggu (26/9).

Meski begitu, Pemkab Bulungan berharap agar pelabuhan tersebut bisa segara dibangun untuk memperlancar aktivitas distribusi barang yang masuk ke daerah ini. "Kalau kita melihat kondisi Pelabuhan Pesawan sekarang ini mungkin perencanaannya perlu dikaji ulang," bebernya.

Artinya, jangan sampai nilai investasi yang besar, namun efektivitas dan masa pemanfaatannya singkat. Berbicara tentang pelabuhan, Pemkab Bulungan juga harus melihat dari sisi investasi karena ada modal yang dikeluarkan. "Kita berharap ada manfaat balik dalam bentuk PAD (pendapatan asli daerah) yang diterima oleh pemerintah daerah," ujarnya.

Namun, kata dia, jika PAD tersendat akibat sulitnya mobilitas di pelabuhan tentunya hal itu juga menjadi kendala. Oleh karena itu, karena belum dibangun perlu ada kajian secara komprehensif. Sehingga, ketika dibangun memiliki prospek pemanfaatan jangka panjang.

Menyoal apakah Pemkab Bulungan ada menyiapkan lokasi alternatif pembangunan Pelabuhan Pesawan, Syarwani menegaskan bahwa sampai saat ini Pemkab Bulungan belum menawarkan tempat baru. "Gubernur sempat melakukan peninjauan ke beberapa lokasi. Tentunya hal ini menjadi salah satu upaya sebelum lokasi pembangunan ditetapkan," ujarnya.

Apalagi masih banyak tempat yang lebih representatif. Jika dibangun umur pemanfaatannya juga akan lebih panjang.  Dalam hal ini, ia mengaku sudah menyampaikan ke provinsi bahwa ketika efektivitas pelabuhan tidak maksimal tentunya hal ini akan berdampak terhadap kenaikan harga dan inflasi daerah. Sebab, ada pergerakan distribusi barang yang terhambat.

Sebelumnya, Plt Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan (Bappeda dan Litbang) Bulungan, Iwan Sugianta menambahkan, sesuai rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Bulungan kawasan Pelabuhan Pesawan ini masuk kawasan pelabuhan.  “Konsep awal, Pelabuhan Pesawan ini masuk kawasan pelabuhan. Kalaupun dinilai tidak layak tentunya harus melalui kajian yang lebih mendalam,” sebutnya.

Kemudian, beberapa aspek juga perlu dilihat. Salah satunya, tempat manuver kapal. Sejauh ini, pemindahan Pelabuhan Pesawan ini masih sebatas wacana, karena belum ada kajian terkait hal tersebut. “Perlu kajian terlebih dahulu,” ungkapnya.

Kemungkinan, alternatif lokasi pemindahan di Desa Apung, Kecamatan Tanjung Selor, Bulungan. Sesuai RTRW area itu masuk kawasan pelabuhan. “Iya, kalau mau dipindahkan alternatifnya di sana (Desa Apung),” ujarnya.

Namun demikian, untuk sementara pihaknya belum memberikan alternatif lokasi pemindahan dan masih memaksimalkan lokasi yang ada sekarang. Apalagi sekarang ini sudah ada progres pembangunan walaupun belum banyak.

“Pembangunan pelabuhan di pesawan ini diharapkan bisa mendukung pengembangan Food Estate Delta Kayan. Khususnya, untuk mobilisasi kegiatan pertanian. Setidaknya untuk pembangunan itu dibutuhkan 60 hektare, lokasinya juga mencakup area industri pertanian. Sehingga lebih mendukung integrasi kegiatan Food Estate Delta Kayan,” bebernya. (*/jai/eza)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X