MALINAU - Dalam penanganan kasus Covid-19, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malinau terus menggencarkan penyaluran vaksin ke masyarakat. Hanya, pendistribusian vaksin dari pemerintah pusat sempat membuat Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKP2KB) Malinau kecewa.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Radar Tarakan, kekecewaan itu disebabkan lantaran pemerintah pusat tidak memberikan informasi terbaru terkait isi dosis vaksin per-vial. Sehingga membuat peserta vaksin yang sudah dijadwalkan tidak dapat tersalurkan.
"Jika sebelumnya dalam 1 vial vaksin berkisar 10 dosis, pendistribusian terbaru dari pemerintah pusat dalam 1 vial vaksin hanya 2 dosis saja. Hal itu sempat membuat Pemkab Malinau salah perhitungan," kata Kepala DP2KB Malinau, John Felix Rundupandang, Jumat (17/9).
Pria yang akrab disapa dr. John ini mengaku sebelumya sekira 560 vial vaksin diterima oleh pihaknya. Lantaran belum mengetahui bahwa dalam 1 vial hanya 2 dosis vaksin saja, pihaknyapun melakukan persiapan besar-besaran untuk pendistribusian vaksin tersebut.
"Kita distribusikanlah ke puskesmas dan jajaran TNI/Polri yang ada di Malinau, baru kita ketahui ternyata 1 vial hanya 2 dosis. Padahal teman-teman anggota sudah kita siapkan semuanya, baik jadwal, lokasi dan jumlah sasaran target. Belum lagi dari masyarakat yang kecewa karena gak dapat vaksin. Karena masyarakat sebelumnya udah udah beri kabar gembira terkait stok vaksin ini," tambahnya. (*/hai/lim)
Baca berita lainnya di Radar Tarakan edisi Sabtu 18 September 2021
