Tertabrak Tongkang, 3 Nelayan Terombang-ambing 3 Jam di Laut

- Selasa, 14 September 2021 | 10:09 WIB

TARAKAN - Tiga nelayan yang sedang mencari ikan di sekitar perairan Tanjung Pasir berhasil selamat, setelah sebelumnya pada Senin (13/9) sekira pukul 03.00 WITA kapal yang ditumpangi ketiganya tenggelam. Diduga ditabrak oleh sebuah tongkang yang ditarik tugboat.

Ketua Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Kaltara, Rustan mengatakan, pemilik kapal 5 GT yang diduga ditabrak sebuah tongkang yang ditarik tugboat tersebut adalah Tuo yang merupakan nelayan yang tinggal di Lingkas Ujung, Tarakan Timur.

“Jadi ketiga ini mencari ikan di perairan Tanjung Pasir, setelah memasang jaring ikan ketiganya tidur. Namun terbangun ketika mendengar suara benturan yang diduga tabrakan dari sebuah tongkang yang ditarik tugboat,” ucapnya.

Ketiganya langsung melompat dari atas kapal untuk menyelamatkan diri dan berpegangan pada badan kapal yang sudah terbalik akibat benturan dari tabrakan sebelumnya. “Ketiganya terombang ambing di laut sekitar 3 jam, baru ditolong pada pukul 06.00 WITA oleh tugboat yang lewat, tapi ini bukan tugboat yang membawa tongkang menabrak kapal mereka,” tuturnya.

Setelah ditolong oleh tugboat, ketiganya memberikan informasi ke rekan-rekan nelayan terkait kejadian yang dialami. Setelah mengetahui hal tersebut sejumlah nelayan mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi terhadap kapal milik Tuo. “Kondisi ketiganya tidak mengalami luka, karena pada saat kejadian langsung melompat, hanya saja rasa trauma masih ada karena bayangkan itu sudah berkaitan nyawa,” ungkapnya.

Adapun menindaklanjuti terkait peristiwa ini, ketiganya sudah melaporkan ke Satpolair Polres Tarakan, diharapkan ada tindak lanjut mengingat selain hampir kehilangan nyawa, juga mengalami kerugian. “Kapalnya rusak akibat tabrakan itu, belum lagi perlengkapan menangkap ikannya yang hilang, kita harapkan ada tindak lanjutnya lagi,” tuturnya.

Terkait hal ini, dirinya berharap kepada instansi terkait untuk melakukan pengaturan lalu lintas kapal besar. Terutama kapal tugboat yang membawa tongkang, mengingat bila hal tersebut tidak diatur akan membahayakan kapal kecil terutama kapal nelayan yang beraktivitas pada malam hari.

“Ini bukan kejadian pertama, jadi kami harapkan pada instansi terkait bisa mengaturnya, karena ini sudah membahayakan nyawa nelayan, untungnya dalam peristiwa kali ini ketiganya selamat,” ucapnya.

Sementara itu salah satu keluarga Tuo yakni Basir mengatakan, kondisi adiknya Tuo dalam keadaan baik usai mengalami kecelakaan, namun rasa trauma masih terlihat dari wajahnya. “Trauma masih ada, soalnya wajahnya masih pucat,” ungkapnya.

Dirinya menceritakan, adiknya Tuo bersama dua anak buahnya yakni Muhajir dan Safir sedang mencari ikan di perairan Tanjung Pasir. Usai memasang jaring pada pukul 03.00 WITA, ketiganya memutuskan tidur sambil menunggu waktu menarik jaring. “Saat tidur tersebut ketiganya kaget karena ada suara tabrakan dan kapal bergoyang, tanpa pikir panjang langsung melompat ke laut,” ucapnya.

Dirinya berharap pihak pemilik tongkang yang menabrak kapal adiknya mau bertanggung jawab, mengingat akibat kecelakaan tersebut adiknya sementara tak dapat melanjutkan kegiatannya sebagai nelayan. “Kapalnya rusak, belum lagi peralatan menangkap ikannya hilang,” ucapnya.

Sementara itu Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli KSOP Tarakan, Capt Romy Sumardiawan mengatakan, belum menerima laporan perihal peristiwa kecelakaan tersebut. “Belum ada laporan ke kami, terkait tindak lanjutnya kami bekerja harus ada laporan yang jelas dan bukti awal yang cukup,” tuturnya.

Hal senada juga disampaikan Kasubsie Operasi Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Tarakan, Dede Hariana saat dikonfirmasi mengenai peristiwa kecelakaan tersebut, dirinya belum mendapat mendapatkan inforamsi tersebut. “Enggak ada dapat mas, masih cari informasi apakah ada korban jiwa,” singkatnya. (jnr/lim)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X