Belasan Peserta Tak Hadir

- Selasa, 14 September 2021 | 09:52 WIB
TINJAU LANGSUNG: Gubernur Kaltara, Zainal Arifin Paliwang secara langsung meninjau pelaksanaan seleksi PPPK di Laboratorium Komputer SMA Negeri 1 Tanjung Selor, Senin (13/9)./RACHMAD RHOMADHANI/RADAR KALTARA
TINJAU LANGSUNG: Gubernur Kaltara, Zainal Arifin Paliwang secara langsung meninjau pelaksanaan seleksi PPPK di Laboratorium Komputer SMA Negeri 1 Tanjung Selor, Senin (13/9)./RACHMAD RHOMADHANI/RADAR KALTARA

TANJUNG SELOR – Sebanyak 238 orang peserta pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) mengikuti tes seleksi seleksi kompetensi dasar (SKD) sesi pertama, Senin (13/9). Tercatat ada 18 orang yang tidak hadir.

Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (Kabid GTK) Disdikbud Kaltara, Sudarsono mengatakan bahwa sejauh ini pelaksanaan tes berjalan lancar walaupun ada beberapa peserta yang tidak hadir tanpa keterangan dan reaktif Covid-19. “Ada juga peserta SKD yang istrinya meninggal,” kata Sudarsono kepada Radar Kaltara kala ditemui di lokasi, kemarin (13/9).

Secara keseluruhan, peserta SKD sesi pertama sebanyak 238 orang. Dengan rincian, Bulungan sebanyak 60 orang, Nunukan 80 orang,  Malinau 58 orang, KTT 20 orang dan Tarakan 20 orang. “Yang tidak hadir pada sesi pertama ada 18 orang,” ujarnya.

Secara umum, peserta yang tidak hadir karena reaktif Covid-19 dan tanpa keterangan. Khusus yang dinyatakan reaktif akan diajukan kembali ke Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) agar di-reschedule atau dijadwalkan ulang. “Kita akan ajukan kembali ke kementerian untuk reschedule waktu tesnya," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Penanggung jawab Tempat Ujian Kompetensi (TUK), Sunjono menambahkan, khusus peserta yang ada di Bulungan ada delapan yang tak hadir di sesi pertama. Tiga di antaranya karena reaktif, tiga lagi tanpa keterangan, kemudian satu orang tidak mendapatkan rapid antigen dan satu lagi karena istrinya meninggal dunia.

"Kami tunggu 15 menit sebelum sesi pertama dimulai. Tetapi tidak ada kabar. Jika dimungkinkan bisa ikut tes susulan pada 18 September mendatang, begitupun yang belum mendapatkan rapid antigen. Sementara yang reaktif itu reschedule semua. Bulungan, mendatakan kuota sebanyak 141 kuota. Diharapkan, bisa terpenuhi,” ujarnya.

Terpisah, Kepala Disdikbud Bulungan, H. Jamaluddin Saleh berharap dari kuota yang ada bisa terpenuhi. “Kita berharap kuota yang kita dapat terpenuhi,” katanya.

Kabid GTK Disdikbud Bulungan, Suparmin Seto mengatakan, dalam PPPK kali ini ada tiga kesempatan seleksi bagi peserta. Seleksi tahap pertama diikuti oleh guru honorer yang mengajar di sekolah negeri, untuk merebutkan 141 kuota yang dibuka. Ketika tidak lulus tahap I, maka berkesempatan mengikuti tahap II bersama peserta dari guru dari sekolah swasta dan guru yang memiliki sertifikat pendidikan profesi guru (PPG).

“Tahap kedua dilakukan pada Oktober, itu untuk merebutkan posisi yang tidak terisi pada tahap I. Kemudian tahap III rencananya pada Desember, dibuka untuk mengisi formasi yang masih kosong, dengan peserta yang belum lulus. Tetapi, jika dalam tahap pertama sudah terpenuhi 141 peserta, tidak ada lagi tahap berikutnya,” jelasnya.

Sementara itu, Gubernur Kaltara, Zainal Arifin Paliwang secara langsung meninjau pelaksanaan seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) di Laboratorium Komputer SMA Negeri 1 Tanjung Selor, Senin (13/9).

Gubernur dalam tinjauannya itu pun tampak secara detail melihat bagaimana pelaksanaan yang ada. Mulai dari ruang yang digunakan untuk seleksi peserta hingga ruang lain penunjang lancarnya pelaksanaan. Ditemui usai meninjau, ia menilai secara umum pada hari pertama pelaksanaan seleksi PPPK berjalan dengan baik. Peserta seleksi PPPK itu tertib mengikuti setiap tahapan yang ada.

“Termasuk, secara keseluruhan pelaksanaan di wilayah lainnya. Dari laporan yang ada semua sudah berjalan dengan baik dan tertib pelaksanaannya,” ungkap Gubernur kepada Radar Kaltara.

Lanjutnya, Gubernur berharap seluruh peserta yang mengikuti seleksi PPPK nantinya dapat diterima. Mengingat, mereka merupakan guru yang diketahui telah lama mengabdi di unit sekolahnya masing-masing. “Ya, harapannya semoga semua bisa diterima. Atau diangkat menjadi PPPK. Apalagi mereka adalah guru yang sudah lama mengabdikan dirinya,” ujarnya.

Meski, semua keberhasilan di dalam jalannya seleksi tergantung dari setiap individu peserta. Dikarenakan seleksi PPPK dapat mereka lewati sebelumnya ada kesiapan dari mereka sendiri dengan baik. “Nanti dapat dilihat bagaimana hasilnya. Tapi, tetap melalui seleksi PPPK ini, kami memberikan perhatian terhadap guru–guru yang sudah cukup lama mengabdi,” tuturnya. (*/jai/dni/eza)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X