Kuota Elpiji 3 Kg Ditambah 1.000 Tabung

- Rabu, 8 September 2021 | 10:32 WIB
TERPENUHI: Kebutuhan akan elpiji 3 kilogram dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Tana Tidung./RIKO/RADAR TARAKAN
TERPENUHI: Kebutuhan akan elpiji 3 kilogram dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Tana Tidung./RIKO/RADAR TARAKAN

TANA TIDUNG - Kuota tabung gas liquefied petroleum gas (LPG) 3 kilogram di Kabupaten Tana Tidung (KTT) sebanyak 14 ribu tabung per bulan. Namun sekarang ada penambahan seribu tabung dengan total 15 ribu tabung yang biasa disebut gas melon ini, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Pembagian penyaluran di tiap desa melalui Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) serta ditambah dengan sub penyalur. Sehingga dipastikan kebutuhan masyarakat benar-benar tercukupi. “Kuota kita aman, sebelumnya ada 14 ribu tabung namun kita ada tambahan seribu jadi total 15 ribu tabung gas elpiji 3 kilogram,” ujar Fasilitator Perdagangan pada Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (Diperindagkop) dan UMKM, Ripa’i.

Harga jual elpiji berdasarkan Harga Eceran Tertinggi (HET) berkisar Rp 29.100 per tabung. Namun karena besarnya biaya transportasi untuk pengangkutan yang harus ditanggung oleh penyalur maupun sub penyalur, membuat harga jual melebihi HET dengan harga maksimal Rp 40 ribu.

“Kalau di kawasan pesisir sangat cocok karena memang untuk kapal pengangkutnya kan belum ada karena kapal belum beroperasi. Makanya ada tambahan harga tapi tidak sampai Rp 50 ribu,” ungkapnya.

Ia mengakui dengan tambahan stok tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di kawasan darat tapi juga pesisir. Stok elpiji 3 kg didatangkan dari Berau (Kaltim) dengan menyiagakan enam armada pengangkut sehingga kelangkaan elpiji tidak akan terjadi.

“Pelaku UMKM yang saat hari besar pasti lebih banyak membutuhkan elpiji dari hari biasanya. Dengan tambahan stok maka elpiji tidak akan langka dan harga jual di pasaran sesuai saja dan tidak mengada-ada,” jelasnya.

Salah satu sub penyalur, Rahman (40) menjelaskan, penambahan stok memang harus dilakukan oleh pemerintah guna memenuhi kebutuhan saat puasa nanti. Pasalnya, kebutuhan elpiji meningkat dan dia sendiri seringkali mendapati pembeli yang memborong sampai 4 tabung dalam sekali transaksi.

“Memang harus ada penambahan kuota untuk tabung ini, karena saat ini warga kalau membeli bukan satu ada yang beli sampai 4 tabung," ujar Rahman.

Dirinya pun menjual dengan harga Rp 37 ribu per tabung dengan penyesuaian kenaikan HET sebesar Rp 2 ribu per tabung dan mendapatkan jatah 3 kali dalam sebulan sekitar 50 tabung. “Dulu sebelum naik harga, jualnya cuma Rp 35 ribu tapi sekarang mengikuti kenaikan harga jadi jualnya juga naik Rp 2 ribu,"pungkasnya. (rko/fly)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X