NUNUKAN – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nunukan menjalin kerja sama dengan salah satu perusahaan di Berau, Kalimantan Timur. Itu dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan kasus yang berakibatkan tingginya kebutuhan oksigen terhadap pasien.
Direktur RSUD Nunukan, dr. Dulman menyampaikan, dengan kondisi ini langkah antisipasi harus dilakukan. Apalagi, para ahli telah menyampaikan bahwa akan muncul varian baru Covid-22. Dimana, efek yang dirasakan lebih parah dibanding Covid-19.
“Stok saat ini aman. Kita tidak bisa spekulasi hari ini landai dan landai kemudian hilang. Kemarin kita dari Berau melakukan kerja sama untuk memenuhi kebutuhan oksigen. Sebagai antisipasi, virus ini terus bermutasi. Dan kita tidak kejadian sebelumnya terjadi sehingga kita kewalahan stok menipis. Beruntung banyak pengusaha yang membantu,” ucap dr. Dulman kepada Radar Tarakan, kemarin.
Lanjutnya, bentuk kerja sama yang dilakukan penyediaan oksigen liquid. Dan melalui kerja sama ini dapat menghasilkan sekira 2 ribu tabung oksigen. Sehingga, kebutuhan oksigen dapat terpenuhi baik untuk pasien Covid-19 dan pasien lainnya.
“Saya harus antisipasi memang jangan sampai keteteran. Dan kapasitas oksigen RSUD Nunukan juga berapa. Karena pasien non Covid-19 juga banyak yang membutuhkan oksigen. Jadi harus antisipasi. Yang penting amanlah untuk kebutuhan oksigen,” tegasnya.
Sementara, Juru Bicara Penanganan Covid-19 Nunukan, Aris Suyono menyebutkan, terjadi penambahan kasus Covid-19 pada Ahad (5/9) sebanyak 18 kasus. Kemudian pasien sembuh sebanyak 55 orang, pasien meninggal dunia dua orang.
“Kasus aktif saat ini sebanyak 530 orang.Yang mendapatkan perawatan di RS sebanyak 11 orang dan yang menjalani isolasi mandiri (Isoman) 519 orang,” sebutnya.
Dirincikan, penambahan kasus terjadi di delapan kecamatan. Mulai dari Kecamatan Nunukan 8 kasus, Sebatik Timur, Sebatik Barat dan Krayan masing-masing 2 kasus. Sementara, Sebatik Utara, Sebatik, Seimenggaris dan Tulin Onsoi masing-masing 1 kasus.
“Hingga minggu ke-35, 2021 angka kesembuhan 88,61 persen dari kasus konfirmasi sebanyak 5.744 kasus, 5.090 dinyatakan sembuh dan angka kematian sebesar 2,16 persen atau 124 kasus,” rincinya. (akz/har)