PELAKSANAAN vaksinasi Covid-19 di Bulungan diberikan secara gratis. Tahap awal ini, vaksin disuntikan kepada seluruh tenaga kesehatan. kemudian, dilanjutkan dengan pelayanan publik, lansia, masyarakat rentan dan umum, remaja dan ibu hamil (bumil).
Namun, sampai saat ini vaksinasi gratis yang diprogramkan pemerintah masih kurang diminati. Alhasil, banyak dari masyarakat yang menunda.
Salah seorang warga Tanjung Selor, Yusuf mengaku enggan menerima suntikan vaksin Covid-19 dalam waktu dekat setelah mendapatkan informasi terkait gejala pascamenerima vaksin.
“Banyak saya lihat di TV (televisi) yang mengalami gejala setelah divaksin,” kata Yusuf kala ditemui di kediamannya, Minggu (5/9).
Atas dasar itu, pria berusia 60 tahun itu akhirnya memutuskan untuk menunda vaksinasi dosis kedua. “Saya sempat mendaftar di Dinas Kesehatan (Dinkes) Bulungan,” bebernya.
Namun, setelah mengetahui vaksin yang digunakan jenis Moderna akhirnya ia bersama istri dan kedua anaknya mengurungkan niatnya untuk divaksin.
“Banyak yang bergejala setelah menerima vaksin Moderna,” ungkapnya.
Bahkan, rekannya yang beroperasi sebagai dokter juga sempat menyampaikan gejala yang dirasakan setelah menerima suntikan vaksin Moderna dosis ketiga.
“Ngeri juga saya kalau begitu,” bebernya.
Menyoal apakah sejauh ini ada oknum yang menawarkan vaksinasi berbayar. Yusuf mengatakan, sampai hari ini belum ada yang seperti itu. Yang ada itu hanya vaksinasi gratis yang dijalankan pemerintah.
“Kalau yang bayar saya malah belum tahu itu. Adakah?,” katanya balik bertanya.
Hal senada juga disampaikan, Dede. Menurutnya, divaksin dan tidak divaksin menurutnya tidak ada pengaruhnya. Bahkan, meskipun sudah divaksin tetap bisa terpapar Covid-19.
“Teman saya saja sudah dua kali vaksin tetap saja terpapar,” ujarnya.
Bahkan ada juga yang sudah menerima vaksin meninggal dunia. Yang penting sekarang ini kan protokol kesehatan (prokes) saja.
Berbeda dengan, Roni. Ia mengaku sangat mendukung program pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Bulungan dengan menerima vaksin.