Banyak Guru Asal Krayan Terdampak Penundaan Tes PPPK

- Rabu, 1 September 2021 | 14:38 WIB
MERASA KECEWA: Guru asal Krayan yang sudah berada di Nunukan merasa kecewa atas penundaan tes seleksi PPPK yang dijadwalkan Senin (30/8) dan harus menunggu lama hingga pelaksanaan dimulai pada 13 September mendatang. FOTO: RIKO ADITYA/RADAR TARAKAN
MERASA KECEWA: Guru asal Krayan yang sudah berada di Nunukan merasa kecewa atas penundaan tes seleksi PPPK yang dijadwalkan Senin (30/8) dan harus menunggu lama hingga pelaksanaan dimulai pada 13 September mendatang. FOTO: RIKO ADITYA/RADAR TARAKAN

NUNUKAN - Terdampak penundaan pelaksanaan tes seleksi penerimaan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) sejumlah guru asal Krayan mengaku kecewa hingga pasrah dengan keadaan yang ada. Pelaksanaan yang seharusnya dimulai pada Senin (30/8), ditunda hingga tanggal 13 September mendatang.

Padahal, guru dari Krayan tersebut, untuk bisa sampai ke Nunukan, tak sedikit persiapan. Misalnya mulai dari perjalanan yang hanya bisa dilalui oleh udara, hingga membutuhkan biaya yang tidak sedikit, apalagi jika sudah terlanjur berada di Nunukan sambil menunggu waktu tes seleksi dilakukan.

Seorang guru honorer SMPN 4 Krayan, Frenky mengaku kecewa dengan keputusan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang menunda tes seleksi PPPK tersebut. Sebab, guru-guru asal Krayan, untuk sampai ke Nunukan membutuhkan transportasi udara seperti pesawat. “Krayan ini, letak geografisnya tersebar dari ibu kota kecamatan (Krayan Induk), banyak guru yang dari pelosok tersebar di lima kecamatan di Krayan, mereka rela menempuh perjalanan minimal 1 sampai 2 hari baru sampai di ibu kota untuk sekadar ke bandara saja di Krayan induk,” ungkap Frenky ketika diwawancarai wartawan, Selasa (31/8).

Belum lagi, waktu keberangkatannya terbagi-bagi. Untuk mendapatkan tiket pesawat, mereka harus pesan dahulu datang ke bandara dan booking tiket pesawat 5 hari sebelum keberangkatan. Guru yang paling awal berangkat ke Nunukan, ada yang sudah start pada tanggal 24 Agustus, padahal pelaksanaan tesnya tanggal 30 Agustus.

“Kalau saya sendiri sudah ke Nunukan tanggal 27 Agustus. Sampai di sini (Nunukan) sudah persiapan memakan waktu lama, ternyata ditunda, perasaan pastilah ada rasa kecewa, karena untuk persiapan kita menghadapi tes ini, sudah jauh-jauh hari sebelumnya kan,” beber Frenky.

Alhasil, tak sedikit juga guru asal Krayan terpaksa kembali pulang ke Krayan utamanya guru perempuan yang punya anak di daerahnya masing-masing. Frenky sendiri mengaku akan di Nunukan menunggu sampai pelaksanaan seleksi dimulai.

Sementara itu, Kepala Disdikbud Nunukan, H. Junaidi menambahkan, pelaksanaan penundaan tes seleksi PPPK tersebut, disampaikan Kemendikbudristek melalui situs resmi tertanggal 28 Agustus lalu. Penundaan tersebut, hanya disampaikan melalui situs saja, tanpa ada pemberitahuan tertulis.

“Ya, kalau sudah begini, kasihan guru-guru yang dari wilayah III kan, mereka ke sini (Nunukan) transportasinya bukan sedikit. Belum lagi menunggu jadwal seleksi, tinggal di sini (Nunukan) juga membutuhkan biaya kan,” tambah H. Junaidi kepada sejumlah awak media, Selasa (31/8). (raw/lim)

 

 

 

 

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Karhutla di Tarakan Jadi Kajian Pusat

Selasa, 30 April 2024 | 17:10 WIB

Setahun, Jumlah Penduduk Tarakan Bertambah 5.100

Minggu, 28 April 2024 | 13:15 WIB

Pertamina Buka Peluang Bangun SPBU Nelayan di KTT

Minggu, 28 April 2024 | 10:50 WIB

Tahun Ini, KTT Tak Dapat Alokasi PTSL

Minggu, 28 April 2024 | 09:40 WIB

Pelayanan Pelabuhan di Tarakan Disoroti

Sabtu, 27 April 2024 | 08:55 WIB
X