Dikira Petir Ternyata Suara Tanah Longsor

- Rabu, 1 September 2021 | 14:35 WIB
AMBRUK: Pagar rumah warga yang berada di atas bukit DI Jalan Sebengkok Tiram, Sebengkok, Tarakan Tengah, ambruk setelah diguyur hujan deras./ELIAZAR/RADAR TARAKAN
AMBRUK: Pagar rumah warga yang berada di atas bukit DI Jalan Sebengkok Tiram, Sebengkok, Tarakan Tengah, ambruk setelah diguyur hujan deras./ELIAZAR/RADAR TARAKAN

TARAKAN - Akibat hujan deras yang mengguyur Tarakan pada Selasa (31/8), terjadi bencana tanah longsor di RT 11, Jalan Sebengkok Tiram, Kelurahan Sebengkok, Tarakan Tengah. Rumah Kamsiah pun hampir tertimbun tanah longsor. Meski tak mengenai rumah milik Kamsiah, namun akibat kejadian itu satu unit sepeda motor tertimbun tanah longsor.

Saat dikonfirmasi Kamsiah menuturkan,  kejadian itu terjadi pada pukul 05.30 WITA. Pagar rumah tetangganya yang berada di atas bukit tepat di samping rumahnya, ambruk ke bawah saat hujan deras. Meski sempat terdengar suara gemuruh akibat longsornya pagar tetangganya, namun awalnya ia malah tak mengetahui bahwa itu adalah tanah longsor. “Saya ayun anak di dalam rumah, jadi saya dengar suara keras dan saya kira itu suara petir. Makanya saya lanjut kasih tidur anak saya,” katanya.
Namun setelah ia keluar rumah, ia kaget melihat reruntuhan tanah sudah berada di samping rumahnya. Kemudian pintu dapur pun terbuka akibat terkena tanah longsor. Saat kejadian, ia hanya bersama anaknya dan suaminya tak berada di rumah. “Saya juga lihat dua tangki air sudah tertutup tanah sama bongkahan pagar. Motor saya saja juga tertimbun,” imbuhnya.

Usai melihat tanah longsor di samping rumahnya, ia kemudian meminta tolong kepada tetangganya. Ia juga masih waspada terhadap longsor susulan, lantaran struktur bawah tanah tersebut masih bergerak apabila hujan deras kembali turun. Untuk menghindari longsor susulan, BPBD Tarakan pun menutup tanah yang longsor dengan menggunakan terpal.
“Kalau tidak disiring kembali lagi longsor. Soalnya kan pagar disebelahnya masih diatas,” bebernya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Tarakan, Ahmadi Burhan mengungkapkan, dari pantauan kondisi longsor agak lumayan parah dengan posisi kemiringan yang cukup terjal. Pihaknya pun sudah mengambil langkah agar tidak terjadi longsor susulan. Kemudian mengimbau warga sekitar untuk waspada apabila hujan deras kembali turun. “Kami imbau untuk tidak tinggal di lokasi tersebut untuk sementara. Karena berbahaya dan bisa membahayakan nyawa mereka juga,” ucapnya.

Pihaknya pun berharap dengan adanya penanganan sementara yang dilakukan, mengantisipasi agar bila terjadi hujan tidak meresap ke bagian tebing yang longsor. Sehingga tidak terjadi longsor susulan. Ia menegaskan, agar masyarakat terus waspada jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi. Sebab potensi ancaman nyawa bisa terjadi. Dalam arti, jika korban tertidur dan tidak mengetahui longsor bisa menimbulkan korban jiwa.

“Kami sudah libatkan pada semua RT di Tarakan terkait edukasi kebencanaan. Sehingga kita meminimalisir korban. Sekaligus berkoodinasi dengan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan,” tutupnya. (zar/lim)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Karhutla di Tarakan Jadi Kajian Pusat

Selasa, 30 April 2024 | 17:10 WIB

Setahun, Jumlah Penduduk Tarakan Bertambah 5.100

Minggu, 28 April 2024 | 13:15 WIB

Pertamina Buka Peluang Bangun SPBU Nelayan di KTT

Minggu, 28 April 2024 | 10:50 WIB

Tahun Ini, KTT Tak Dapat Alokasi PTSL

Minggu, 28 April 2024 | 09:40 WIB

Pelayanan Pelabuhan di Tarakan Disoroti

Sabtu, 27 April 2024 | 08:55 WIB
X