Dua Rumah Sakit di Pedalaman dan Perbatasan Dijanjikan Segera Operasional

- Selasa, 31 Agustus 2021 | 10:09 WIB
MASIH MANGKRAK: RS Pratama Sebuku yang lama mangkrak direncanakan akan dioperasionalkan paling lambat November 2021. FOTO: DOKUMENTASI DINKES NUNUKAN
MASIH MANGKRAK: RS Pratama Sebuku yang lama mangkrak direncanakan akan dioperasionalkan paling lambat November 2021. FOTO: DOKUMENTASI DINKES NUNUKAN

NUNUKAN - Dua rumah sakit pratama (RSP) di Nunukan direncanakan beroperasi pada Oktober 2021 mendatang. Persoalan yang menjanggal operasional RSP di Sebuku dan Krayan segera rampung dalam dekat ini.

Bupati Nunukan, Hj. Asmin Laura Hafid menyampaikan, rencana awal operasional dua RSP pada September. Namun, ada beberapa tahapan yang harus diselesaikan dan membutuhkan waktu sehingga bakal molor hingga Oktober.

“Insyaallah tidak ada (persoalan lahan RSP Sebuku). Berjalan saja, sambil disiapkan semua. Karena syaratnya tidak sedikit untuk pengoperasian harus dilengkapi. Ini menyangkut nyawa, jika tidak ada izin, ya rawan. Sebernarnya target bulan 9 dimanfaatkan, tetapi mungkin paling lama bulan 10 atau 11,” ucap Hj. Asmin Laura Hafid kepada Radar Tarakan, Senin (30/8).

Dijelaskan, Sekkab Nunukan, Serfianus juga telah menginstruksikan agar RSP Sebuku beroperasional. Kemudian, pertemuan sudah dilakukan dengan menugaskan staf menyelesaikan persyaratan yang belum rampung.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara sudah dilapori terkait sarana dan prasarana yang belum memiliki pembiayaan. Sebab, mengoperasionalkan dua RSP membutuhkan biaya. “Saat ini Pemkab sedang sulit terkait anggaran. Alhamdulillah komunikasi kami direspons positif Pemprov Kaltara. Dan meminta segera difungsikan. Alhamdulillah juga kabar terakhir, beberapa waktu lalu lahan sudah ready,” tambahnya.

Lanjutnya, persoalan lahan diketahui status pemanfaatan lahan yang memang belum ada. Sementara, RSP yang dibangun berada di atas wilayah hutan. Untuk mengatasi persoalan ini Pemkab Nunukan tengah mengupayakan agar dapat digunakan untuk fasilitas umum (fasum).

“Itu masuk dalam wilayah hutan dan Pemkab mengupayakan agar dapat digunakan untuk fasum. Saat ini, mekanisme sedang berjalan di Provinsi (Pemprov). Itu sebelumnya waktu di masuk wilayah Kaltim dan sudah klir,” bebernya.

Sementara, terkait perizinan operasional masih menunggu izin analisis dampak lingkungan (amdal) yang tengah berproses di Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Untuk alat kesehatan (alkes), tenaga staf dan tenaga dokter sudah siap. “Mudah-mudahan segera keluar (izin). Selanjutnya, biaya operasinal. Kami juga sudah minta ke tim anggaran dan jika ada transfer yang masuk bisa diprioritaskan untuk hal mendesak,” katanya.

Sedangkan, untk RSP Krayan persoalan listrik yang menjadi masalah telah diatasi. PT PLN sudah menyediakan jaringan listrik menuju RSP Krayan. “PLN sudah menyanggupi dan listrik sudah sampai di depan RSP. Tinggal Pemkab mengajukan secara administrasi dan insyaallah segera terlayani,” tutupnya. (akz/lim)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X