Belasan WNI Ditangkap Aparat Malaysia

- Kamis, 26 Agustus 2021 | 15:10 WIB
DIAMANKAN: Sebanyak 13 WNI yang diduga ingin masuk ke Malaysia ditangkap aparat Malaysia pada Senin (23/8) lalu./LO POLRI TAWAU UNTUK RADAR TARAKAN
DIAMANKAN: Sebanyak 13 WNI yang diduga ingin masuk ke Malaysia ditangkap aparat Malaysia pada Senin (23/8) lalu./LO POLRI TAWAU UNTUK RADAR TARAKAN

NUNUKAN - Meski negara Malaysia sedang memberlakukan lockdown, sejumlah WNI masih saja ada yang nekat ingin masuk ke Malaysia secara ilegal. Alhasil, belasan WNI tertangkap aparat Malaysia saat sudah masuk ke wilayah Malaysia melalui jalur tikus di Sebatik.

LO Polri Tawau, AKBP Agus Siswanto yang dikonfirmasi dugaan ditangkapnya para WNI tersebut membenarkannya. Agus mengaku, setidaknya ada 13 WNI yang ditangkap karena diduga masuk secara ilegal ke Malaysia. “Ya, benar. Sekarang sedang di Balai Polis Tawau untuk penyidikan, setelah itu mereka dikarantina 14 hari, selesai karantina biasanya diserahkan ke Imigrasi untuk dideportasi,” ungkap Agus saat dikonfirmasi, Rabu (25/8)

Dijelaskan Agus, kronologis masuknya belasan WNI tersebut, berawal dari bocornya informasi WNI kembali masuk ke Malaysia dengan menempuh jalur ilegal dari Sebatik. Sampai di Malaysia, gerak gerik mereka terekam warga sekitar, warga lokal di Malaysia akhirnya melapor ke aparat. “Jadi mereka masuk ke Tawau melalui jalur ilegal, sampai di Batu Payung Tawau, Sabah, langsung ditangkap oleh ESSCOM dan diserahkan ke Balai Polis Tawau,” tambah Agus.

Sementara dari data yang diterima Agus, sebagian besar WNI yang ditangkap berasal dari Sulawesi. Alasan ingin bekerja di Malaysia, masih menjadi alasan klasik para WNI rela masuk ke negeri jiran yang masih berlakukan lockdown hingga saat ini.

“Ya, alasan mereka ingin bekerja saja. Semua dari Sulawesi, ada 7 laki-laki dewasa, 5 perempuan dewasa dan 1 anak perempuan usia 2 tahun,” beber Agus.

Terpisah, Pejabat Fungsi Pensosbud pada KRI Tawau, Emir Faisal juga telah mengetahui penangkapan tersebut. Setelah diserahkan ke pihak Imigrasi Tawau, pihaknya akan memantau perkembangan seluruh WNI tersebut di tempat penampungan sementara sebelum kembali dideportasi ke Indonesia. “Kita akan kawal sampai kepulangan pastinya,” kata Emir.

Emir sendiri sangat menyesalkan insiden tersebut terulang kembali. Padahal, Emir mengaku dalam berbagai kesempatan dan melalui media sosial (medsos) KRI Tawau, senantiasa menyampaikan kepada masyarakat khususnya WNI yang ingin bekerja di Malaysia, agar menggunakan jalur resmi.

“Memang sangat disayangkan kejadian ini terulang lagi. Dugaan kami, ada beberapa kemungkinan itu terjadi, misal karena WNI mencari pekerjaan karena pelabuhan tutup, belum lagi ada para PMI yang cuti pulang menggunakan jalur samping, alhasil WNI yang mau ke Malaysia, memanfaatkan masuk menggunakan jalur samping juga,” tambah Emir. (raw/eza)

 

 

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X