NUNUKAN- Setelah rampung pembangunannya sejak 8 tahun lalu atau tepatnya di tahun 2013 lalu, Rumah Sakit (RS) Pratama di Kecamatan Sebuku, hingga saat ini belum juga beroperasi, nasibnya juga masih terkatung-katung.
Dikonfirmasi terkait persoalan apa yang menghambat beroperasinya RS satu-satunya di Sebuku itu, Kabid Yankes pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Nunukan, Parmedy menjelaskan, terkait operasional, ketika bangunan itu sudah berdiri, otomatis ada banyak hal yang harus diperhatikan.
Apalagi di bidang kesehatan, tidak seperti bangunan lainnya, misal seperti bangunan sekolah yang bisa saja langsung ditempati. Sementara untuk bangunan kesehatan, banyak faktor yang harus diperhatikan. “Nah, ada beberapa hal yang memang kita coba untuk perhatikan. Kalau persoalannya, ada beberapa persoalan, pertama seperti sumber daya manusia (SDM)-nya, kemudian alkes dan fasilitas pendukung lainnya seperti UKL-UPL-nya (upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pemantauan lingkungan hidup) yang masih dalam proses di tahun ini,” ungkap Parmedy ketika diwawancarai di ruang kerjanya, Rabu (25/8).
Sejauh ini, langkah awal untuk memetakan persoalan, dalam beberapa bulan ke depan, dipastikan Parmedy akan ada pelaksana tugas direktur RS Pratama Sebuku. “Beda artinya mengoperasikan dan memulai aktivitas. Artinya, pelan-pelan kita memetakan lagi persoalan yang ada, setidaknya ada orang yang ditunjuk khusus untuk memulai aktivitas di rumah sakit tersebut. Sambil memenuhi SDM dan persoalan lainnya,” kata Parmedy.
Berbicara soal SDM, Parmedy mengaku di sejumlah pustu yang ada di Sebuku, SDM siap ditempatkan di RS Pratama tersebut. Setidaknya sudah ada 18 tenaga kesehatan (nakes) yang siap untuk RS Pratama yang sementara ini dititipkan di sejumlah pustu yang ada. Sayangnya, dokter yang dibutuhkan setidaknya ada 4 tenaga dokter saja, belum lagi terpenuhi.
Meski begitu, selanjutnya setelah nantinya ada Plt. Diretur ada, pihaknya akan berkoordinasi terus menerus untuk menyiapkan segala sesuatunya yang diperlukan di RS tersebut. “Sebenarnya kami sudah bergerak, tapi memang kami tidak pernah menyampaikan bagaimana perkembangan terakhir sampai hari ini,” tambah Parmedy berterus terang.
Selain itu, Parmedy juga sangat mengharapkan persoalan yang ada akan segera terselesaikan hingga tuntas, sampai RS tersebut benar-benar bisa beroperasi, meskipun Parmedy sendiri mengaku, pelayanan kesehatan untuk RS Pratama Sebuku, dipastikan belum bisa beroperasi tahun 2021 ini.
“Memang harus ada komitmen bersama, ketika kita ingin mengoperasikan. Yang kemarin-kemarin sudahlah, yang penting sekarang ini berproses seperti apa, jangan melihat ke belakang. Kami lihat alkes sudah 80 persen, paling kalau untuk pelayanan untuk bisa dilaksanakan itu, tahun depan, apalagi sudah ada Plt direktur dalam waktu dekat, kami optimis akan segera berproses lebih cepat setidaknya,” beber Parmedy. (raw/lim)
RS Pratama Sebuku Masih Terkatung-katung