NUNUKAN – Kebakaran hebat menghanguskan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Jalan Diponerogo, Desa Tabur Lestasi, Sei Menggaris pada Sabtu (21/8) sekira pukul 08.00 WITA. Akibatnya, PLTS senilai Rp 3,2 miliar ludes tak tersisa.
Camat Sei Menggaris, Arief Budiman ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Berdasarkan informasi yang ia terima dari saksi mata yang merupakan warga sekitar Elisabet Ramalia. Keterangan yang disampaikan saat saksi mata keluar rumah tiba-tiba melihat asap hitam mengepul di atas areal Rumah Baterai PLTS Desa Tabur Lestari.
Jarak kediaman saksi sekira 300 meter dari lokasi kejadian. Melihat asap hitam mengepul saksi mata berteriak untuk meminta pertolongan. Teriakan saksi membuat warga berkumpul di lokasi dan berupaya memadamkan api. Api dapat dipadamkan sekira pukul 10.15 WITA. “Warga yang datang menggunakan satu unit alkon untuk memadamkan api. Namun api dapat dipadamkan sekira pukul 10.15 WITA,” ucapnya, Minggu (22/8).
Berdasarkan keterangan di lapangan, dugaan sementara pemicu kebakaran berasal dari adanya hubungan arus pendek dari beberapa baterai PLTS yang sudah terisi penuh. Namun, tidak digunakan sehingga menimbulkan terjadinya kebakaran. “Sementara korban jiwa nihil korban, kerugian materiel ditaksir mencapai Rp 3,2 miliar,” sebutnya.
Dirincikan, akibat kebakaran itu memuat satu unit rumah baterai (countainer battery) PLTS yang berisikan aki sebanyak 500 unit, alat kontrol 4 unit, boks pengatur 1 unit dan inventer 5 unit terbakar habis. Selama ini PLTS itu digunakan untuk menyuplai listik ke perkantoran dan sekolah. Rencananya akan diserahkan ke PLN. Sebab, warga Sei Menggaris sudah dilayani listrik 24 jam dari PLN.
“Kalau siang (digunakan) untuk sekolah dan kantor. Kalau malam pakai PLN. Itu masih dalam proses alih fungsi rencananya mau diserahkan ke PLN. Dulu dari Kementerian ESDM yang buat. Sudah juga saya minta dipindah karena sudah dilayani listrik PLN 24 jam. Tapi susah karena sudah dipasang semua panelnya di situ,” bebernya.
Sementara, Kapolsek Nunukan Iptu H. Ridwan Supangat menegaskan pihaknya sudah menangni kejadian tersebut. Dimana, lokasi sudah diamankan dengan memasang garis polisi. Sejauh ini keterangan yang dikumpulkan dari kepala Desa Tabur Lestasi bahwa penanggung jawab dan pengelolaannya PLTS tersebut yakni PLN.
Sebab, proses hibah sudah dilakukan ke pihak PLN sejak 2020 lalu. PLTS digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik di Kantor Desa tabur Lestari, SDN 002 Sei Menggaris, SMPN 2 Sei Menggaris dan Masjid Nurul Hidayah. “Situasi di TKP hingga saat ini aman terkendali. Penyidik masih melakukan penyelidikan untuk penyebab kebakaran yang terjadi,” tutupnya. (akz/lim)