TANJUNG SELOR – Pelaksanaan 3T (testing, tracing, treatment) di Bulungan diperkuat. Ini dilakukan sebagai upaya untuk mengendalikan pendemi Covid-19 di Bulungan.
Bupati Bulungan, Syarwani mengatakan, sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 28 Tahun 2021. Testing di Bulungan ditarget sebanyak 288 jiwa per hari. Jumlah ini masih sama dengan Inmendagri 25 Tahun 2020. “Kalau kita melingat angka kasus konfirmasi positif Covid-19 sekarang ini saya yakin jumlah testing di Bulungan lebih dari target yang sudah ditetapkan,” kata Syarwani kepada Radar Kaltara.
Artinya, sekarang ini sangat fluktuasi. Walaupun tracing masif dilakukan, namun pihaknya tidak bisa langsung menerima hasil. “Pesoalannya sekarang ini kita tidak bisa langsung menerima hasil swab tes, karena kita belum memiliki alat untuk menguji sampel tersebut,” ungkapnya.
Hingga saat ini sampel dari Bulungan hanya bisa dilakukan pengujian di wilayah luar Bulungan. Apabila pengujian sampel swab dengan durasi yang lebih cepat, dirinya meyakini pemetaan akan lebih mudah dilakukan. “Hasil pengujian yang kita terima hari ini belum tentu hasil yang kemarin. Bisa saja hasil seminggu yang lalu,” bebernya.
Sebab, daftar tunggu uji swab ada ribuan jiwa. Jadi, kendalanya ada di proses pengujian sampel swab. “Kalau target testing saya yakin pasti tercapai,” ujarnya.
Sementara itu, Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Bulungan, dr. Heriyadi Suranta menambahkan, untuk target testing sejauh ini masih fluktuasi. Tetapi, target yang sudah ditetapkan selalu tercapai. “Rata-rata testing di Bulungan sebanyak 200 jiwa per hari sampai 300 an jiwa per hari,” ungkapnya. Nantinya, seluruh sampel swab dikirim ke Dinkes Kaltara. Setelah itu, Dinkes Kaltara yang akan mengatur pengiriman sampel selanjutnya. “Biasanya sampel dikirim ke Jakarta. Jadi, mereka yang akan mengatur untuk pengaturan pengiriman seluruh sampel swab,” ungkapnya.
Hingga kemarin, pihaknya mencatat masih ada sekitar 150 sampel swab yang belum keluar hasil. Rata-rata hasil yang belum keluar hasil kontak erat dengan pasien konfirmasi positif. “Kasus konfirmasi positif Covid-19 berpotensi bertambah. Sebab, masih ada yang masuk daftar tunggu,” tuturnya. (*/jai/eza)