PMI Akui Perlu Inovasi

- Kamis, 5 Agustus 2021 | 14:38 WIB
TERPENUHI: Sempat minim ketersediaan stok darah, PMI akhirnya memiliki stok kantong darah dari para pendonor./UDD PMI BULUNGAN UNTUK RADAR KALTARA
TERPENUHI: Sempat minim ketersediaan stok darah, PMI akhirnya memiliki stok kantong darah dari para pendonor./UDD PMI BULUNGAN UNTUK RADAR KALTARA

TANJUNG SELOR – Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bulungan mengakui perlu adanya inovasi guna menanggulangi ‘kritisnya’ stok darah di tengah pandemi Covid-19 saat ini. Hal ini sebagaimana disampaikan Wakil Ketua UTD PMI Bulungan, dr. Idewan Budi Santoso di dalam wawancaranya kepada Radar Kaltara, Rabu (4/8).

Tujuan lain diperlukannya inovasi lebih ini dikarenakan semakin tingginya permintaan stok darah seiring bertambahnya jumlah penduduk di daerah ini. Meski, memang di dalam merangkai sebuah inovasi tak semudah seperti membalikkan telapak tangan sendiri. “Tapi, kami pastikan ke depan akan ada inovasi lebih yang akan kami terapkan guna penanggulangan masalah ini (stok darah),” ujar pria yang akrab disapa Budi ini.

Saat ini sekalipun dengan inovasi yang telah dilakukannya sejauh ini, menurutnya masih cukup efektif dalam mencari para pendonor baru saat ada pasien yang membutuhkan secara mendadak. Meski, estimasi waktunya memang cukup lama karena menunggu kesediaan para pendonor itu sendiri. “Namun, estimasi waktunya ini sendiri tak sampai 24 jam. Hanya berjarak beberapa jam saja kebutuhan stok darah bagi pasien itu sudah dapat terpenuhi,” tutur pria yang pernah menjabat sebagai Kepala Dinkes Bulungan ini.

Kejadian ini, seperti pada kondisi kemarin, dari sejumlah stok darah yang ada hanya golong darah AB yang tersedia sebanyak 10 kantong. Sedangkan, golongan darah lainnya, seperti A, B dan O tidak ada sama sekali persediaannya atau nihil. “Tapi, dengan kekuatan medsos (media sosial) sebagaimana inovasi pesan berantai. Tak lama, ada pendonor yang bergegas mengunjungi PMI dan berdonor,” katanya.

Meski, dikatakannya kembali, dari jumlah pendonor tak cukup banyak. Namun, setidaknya mencukupi kebutuhan pasien di rumah sakit yang membutuhkan. Tercatat, pasca adanya pendonor itu seluruh stok darah di UDD PMI telah terpenuhi. “Jumlahnya ada yang dua dan ada yang sampai delapan. Alhamdulilah, kami sangat berterimakasih kepada para pendonor yang berkenan selama ini,” tuturnya.

Selain perlu adanya inovasi lebih, di UDD PMI Bulungan ini pun dianggap peru adanya terapi plasma darah atau plasma konvalesen. Mengingat, dengan situasi dan kondisi wilayah yang masih dilanda pandemi Covid-19. Oleh karenanya, ke depan sarana dan prasarana (sapras) itu sangat diperlukan.

Adanya terapi plasma darah atau plasma konvalesen ini bukan sesuatu yang baru. Memang sampai saat ini di UTD PMI Bulungan masih belum dapat menerapkannya. Sehingga penting untuk segera diadakan fasilitas pendukungnya. Apalagi, UTD PMI ini terletak di Ibu Kota Kaltara, Tanjung Selor. Maka, sudah selaiknya ada terapi plasma darah tersebut dan tidak bergantung pada daerah lain. (dni/eza)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X