TARAKAN - Sejumlah warga yang mendatangi kegiatan vaksinasi yang alokasinya didistribusikan dari pusat melalui anggota Komisi VI DPR RI, Deddy Yevri Sitorus, Rabu (4/8) kecewa karena tidak bisa mendaftarkan diri. Sementara kuotanya vaksin untuk 750 orang sudah penuh.
Seperti yang diungkapkan Suriansyah, warga Kelurahan Selumit Pantai. Dirinya terpaksa pulang karena diberitahukan panitia bahwa kegiatan vaksinasi ini diperuntukkan bagi orang yang sudah mendaftar sebelumnya. “Saya pikir datang ke lokasi dulu, baru mendaftar, ternyata harus sudah terdaftar sebelumnya,” ungkapnya.
Ia menerima informasi adanya kegiatan vaksinasi di Gedung Wanita tersebut berdasarkan pesan yang beredar di media sosial (medsos). “Di situ dijelaskan ada kegiatan vaksinasi massal, untuk hari ini ada kuota yang diperuntukkan 750 orang, jadi kami pikir datang ke sana dulu untuk mendaftar. Ternyata kuotanya sudah didata siapa-siapa saja yang menerimanya,” tuturnya.
Hal senada juga diungkapkan, Joko yang merupakan warga Kelurahan Karang harapan. Ia datang ke lokasi vaksinasi tersebut.
“Tadi saya kira tinggal datang ke lokasi dengan membawa KTP (kartu tanda penduduk) sudah bisa mendapatkan vaksinasi, ternyata diperuntukkan bagi yang sudah mendaftar sebelumnya,” ungkapnya.
Dirinya sendiri mendatangi lokasi kegiatan vaksinasi tersebut berdasar informasi yang beredar. “Kecewa pastinya, karena kita ini masyarakat sangat berharap mendapatkan vaksinasi juga, namun karena ini diperuntukkan bagi yang sudah terdaftar dan kami mau bagaimana lagi,” ucapnya.
Sementara itu, staf ahli Deddy Yevri Sitorus untuk wilayah Tarakan, Charles menjelaskan bahwa adanya masyarakat yang tidak mendapatkan vaksinasi dalam kegiatan vaksinasi kali ini, tidak lepas adanya miskomunikasi terkait kegiatan vakasinasi. Sebelumnya tim relawan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) melakukan pendataan penerima vaksin.
“Kami mohon maaf atas masyarakat yang tidak dapat mendapatkan vaksinasi kali ini, karena memang kuota kita sebanyak 750 orang ini untuk orang yang sudah terdaftar dan didata oleh tim relawan,” tuturnya.
Dirinya menilai ada miskomunikasi akibat adanya pesan beredar di medsos, yang membuat masyarakat cukup datang ke lokasi pelaksanaan vaksinasi dengan mendaftarkan diri. “Jadi sekali lagi kami mohon maaf, informasi itu juga bukan dari kami yang mempublikasikannya,” tuturnya.
Adapun terkait pelaksanaan vaksinasi kali ini, merupakan alokasi pusat yang didistribusikan melalui anggota Komisi VI DPR RI, Deddy Yevri Sitorus. Vaksinasi ini bekerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan.
“Kami memang menargetkan kuota untuk 750 orang ini bisa selesai dalam satu hari, untuk vaksin yang digunakan adalah Sinovac. Untuk vaksinasi dosis keduanya kami akan usahakan lagi sebelum waktu pelaksanaan untuk dosis kedua,” ucapnya.
Juru Bicara (Jubir) Satgas Covid-19 Tarakan, dr. Devi Ika Indriarti, M.Kes, mengatakan, pesan yang beredar diperuntukkan bagi tim vaksinasi.
“Jadi pesan itu untuk tim vaksinasi, bisa dibaca kepada siapa ditujukan pesan tersebut. Namun ada orang yang tidak bertanggung jawab yang menyebarkannya, jadi informasi ini sebenarnya bukan ditujukan kepada masyarakat luas,” ungkapnya.
Dijelaskan, pada dasarnya dalam pelaksanaan vaksinasi ini, Satgas hanya membantu memfasilitasi. “Jadi yang menentukan sasaran siapa dari mereka, kami hanya membantu memfasiltasi saja,” pungkasnya. (jnr/lim)