TANA TIDUNG - Bupati Tana Tidung Ibrahim Ali dan Wabup Hendrik melakukan panen perdana jagung di Desa Seputuk sekaligus meresmikan tower mini di Kecamatan Muruk Rian.
Bupati menerangkan, jagung adalah salah satu komoditas andalan nasional yang potensial untuk ketahanan pangan selama masa pandemi Covid-19.
"Jadi dengan lahan seluas kurang lebih 30 hektare ditanami padi juga diselingi budidaya tanaman jagung dengan pola tradisonal, diasumsikan dapat menghasilkan hasil produksi 2 ton perhektar,” kata Ibrahim Ali.
“Saya rasa ini mampu memenuhi kebutuhan pangan di Kecamatan Muruk Rian," sambung Ibrahim Ali.
Karena itu, ia meminta, masyarakat mampu menjadikan jagung sebagai usaha atau bisnis budidaya yang dapat menghasilkan. Karena budidaya jagung tidak membutuhkan modal besar.
"Saya harap ke depan usaha penanaman jagung bisa menjadi usaha warga, karena kalau saya lihat tidak memakan modal banyak hanya ketelatenan saja. Jadi ini perlu dibudidayakan," ungkapnya.
Setelah menghadiri panen perdana jagung, Bupati juga me-launching tower mini. Hal tersebut tertuang dalam visi dan misi bupati dan wakil bupati. Tujuannya untuk mengatasi permasalahan jaringan telekomunikasi di daerah yang tidak terjangkau jaringan telepon atau blank spot.
"Dengan adanya tower mini ini diharapkan dapat membantu sementara waktu untuk meningkatkan pelayanan di desa-desa yang ada di Kecamatan Muruk Rian, sambil menunggu tindak lanjut dari Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) untuk melaksanakan pemasangan base transceiver station (BTS)," timpalnya.
Pembangunan tower mini di Kecamatan Muruk Rian menggunakan ADD (Alokasi Dana Desa) sebesar Rp 330 juta yang terbagi untuk Desa Kapuak Rp 100 juta, Desa Belayan Ari Rp 100 juta, dan Desa Seputuk Rp130 juta.
"Ini komitmen kami sebagai kepala daerah, ini menjadi harapan juga oleh masyarakat. Kita akan terus meningkatkan layanan ini, ini hanya sementara sambil menunggu jaringan sebenarnya," pungkasnya. (rko/ana)