NUNUKAN - Angka kematian terus bertambah di Nunukan. Dalam sehari, Senin (2/8) jumlah kematian mencapai sebanyak 4 orang. Jumlah ini pertama terbanyak angka kasus kematian dalam sehari di Nunukan.
Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Nunukan, Aris Suyono mengatakan, kasus meninggalnya pasien Covid-19 kali ini terjadi di RSUD Nunukan. Setidaknya ada 3 pasien yang tak bisa bertahan karena gagal napas. Sementara 1 orangnya lagi, pasien asal Sebatik yang meninggal di Puskesmas Aji Kuning, Sebatik. “Empat pasien ini, 3 di RSUD Nunukan, 1 di puskesmas di Sebatik. Sebagian besar mereka saat dirawat, memang sudah dengan keadaan darurat,” ungkap Aris ketika dikonfirmasi, Senin (2/8).
Setidaknya ada 3 pasien yang sudah dengan kondisi darurat masuk ke RSUD dan puskesmas. 2 pasien masuk ke RSUD Nunukan pada Senin dini hari dan pada pagi harinya meninggal karena gagal napas. 1 orang yang dalam kondisi darurat juga terjadi di Puskesmas Aji Kuning Sebatik, masuk pada Minggu (1/8) dan meninggal pada hari itu juga.
“Semuanya terkonfirmasi Covid-19 dan meninggal karena gagal napas, karena sudah sangat darurat, baru ke RSUD atau puskesmas, bahkan ada 1 yang komorbid jantung,” tambah Aris.
Sementara seorang nya lagi, adalah pasien lama yang dinyatakan positif Covid-19 pada 22 Juli lalu. Pasien tersebut baru meninggal Senin (2/8) karena gagal napas juga.
Dengan bertambahnya kasus kematian sebanyak 4 orang, angka kumulatif kematian bertambah lagi sebanyak 61 orang. Pada Senin (2/8) penambahan kasus konfirmasi juga bertambah sebanyak 64 orang. Sebagian besar merupakan kasus lokal dari kontak erat dan suspek yang rapid antigennya reaktif. Alhasil, jumlah kasus aktif di Nunukan saat ini, sebanyak 1.322. Sementara total angka positif, sudah sebanyak 3.673.
Selain Nunukan dan Sebatik. Peta zonasi Covid-19 dengan resiko tinggi atau zona merah pun sudah menyasar ke wilayah III yakni di Kecamatan Tulin Onsoi dan Sebuku. Dengan begitu, saat ini di Nunukan sudah ada 4 kecamatan dengan status zoma merah. (raw/lim)
