TANJUNG SELOR – Pemkab Bulungan menaikkan persentase alokasi dana desa (DD) untuk memperkuat penanganan pandemi Covid-19 di tingkat desa.
Bupati Bulungan, Syarwani menjelaskan, perubahan anggaran pendapatan dan belanja desa (APBDes) yang dilakukan saat ini salah satunya bertujuan untuk meningkatkan alokasi DD sebagai upaya menanggulangi Covid-19 di tingkat desa. "Minimal 8 persen dari dana desa yang ada," kata Syarwani kepada Radar Kaltara kala ditemui di ruang kerjanya, Jumat (30/7).
Namun, sekarang ini ada beberapa desa yang berinisiatif untuk menaikkan persentase dari batas minimal yang sudah ditetapkan pemerintah pusat. "Kebijakan ini merupakan inisiatif yang diambil pemerintah desa (pemdes). Jadi, tinggal diasistensi oleh DPMD (Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa) Bulungan dan SK (surat keputusan) juga sudah saya tandatangani," bebernya. Sekarang ini tinggal bagaimana mengoptimalkan anggaran untuk pencegahan dan pelaksanaan PPKM di tingkat desa.
Sementara itu, Kepala DPMD Bulungan, M. Sattar melalui Kepala Seksi (Kasi) Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Desa, Nurdin Lubis menambahkan, Rabu (28/7) lalu sudah ada 22 desa yang mengusulkan penambahan alokasi DD. Kemudian, Kamis (29/7) tambahan 13 desa. Sehingga total keseluruhan ada 35 desa. “Hari ini (kemarin, Red) ada lima desa lagi yang mengusulkan. Tetapi, belum kami hitung. Karena masih berproses,” kata Nurdin.
Penambahan, jelas Nurdin, disesuaikan dengan kebutuhan di setiap desa. Untuk sementara penambahan terbanyak Desa Teras Nawang, Kecamatan Tanjung Palas, Bulungan sebesar Rp 120 juta. “Karena sekarang ini lebih banyak warga yang isoman (isolasi mandiri). Jadi, anggaran ini lebih difokuskan untuk bantuan sembako,” bebernya.
Bantuan yang diberikan disesuaikan dengan standar bantuan pangan non tunai (BPNT), yakni beras, telur, indomie, gula, kopi dan teh. Sudah ada beberapa wilayah desa dengan tingkat kasus konfirmasi Covid-19 yang cukup tinggi. Seperti, di wilayah utara dan hulu. “Kalau di Tanjung Selor sampai sekarang ini belum ada pengajuan walaupun jumlah kasus tinggi,” bebernya.
Untuk sementara, penganggaran Covid-19 tertinggi di Desa Naha Aya, Kecamatan Peso Hilir, Bulungan sebesar Rp 270 juta. Nilai ini belum termasuk anggaran tambahan yang diusulkan. Sedangkan untuk nilai pagu DD terbanyak di Desa Tanjung Agung, Kecamatan Tanjung Palas Timur, Bulungan sebesar Rp 2,1 miliar. “Di sana (Naha Aya) kan banyak juga kasus konfirmasi positif Covid-19. Bahkan, tadi malam ada lagi tambahan kasus baru,” ujarnya. (*/jai/eza)