Usulan Pembangunan Sekolah Direspons Disdikbud

- Rabu, 28 Juli 2021 | 09:21 WIB
PELAYANAN PENDIDIKAN: Kepala Disdikbud Nunukan H. Junaidi dan Plt Kepala Disdikbud Kaltara Teguh saat bertemu membahas pembangunan SMA sederajat di Seimenggaris dan Lubis./ASRULLAH/RADAR TARAKAN
PELAYANAN PENDIDIKAN: Kepala Disdikbud Nunukan H. Junaidi dan Plt Kepala Disdikbud Kaltara Teguh saat bertemu membahas pembangunan SMA sederajat di Seimenggaris dan Lubis./ASRULLAH/RADAR TARAKAN

NUNUKAN – Menjawab permintaan masyarakat agar dihadirkan Sekolah Menengah Atas (SMA) Sederajat di Sei Menggaris dan Lubis mendapat respons positif. Itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Nunukan H. Junaidi usai bertemu dengan Plt Disdikbud Kaltara Teguh.

“Kita sampaikan permintaan masyarakat untuk dibangunkan SMA sederajat di Seimenggaris dan Lumbis. Dan dari Disdikbud Kaltara meminta menyediakan lahan. Dan kita sudah siapkan,” ucap H. Junaidi, kemarin.

Dijelaskan, langkah ini untuk menyediakan pelayanan pendidikan di seluruh wilayah di Nunukan. Untuk merealisasikan itu dibutuhkan kerjasama baik dari Disdikbud Nunukan dan Disdikbud Kaltara.

Dari tindaklanjut keinginan itu sudah mendapatkan respons dengan permintaan penyediaan lahan. Untuk wilayah Seimenggaris akan digunakan lahan tak jauh dari SMP 3. Kemudian akan dibangun di wilayah 3T Lumbis untuk memudahkan pelayanan pendidikan ke pelajar.

“Kalau di Seimenggaris ada dua lokasi. Pertama dekat dermaga Sei Ular namun, jaraknya jauh. Kemudian di SMP 3 seluas 5 hektare (ha) bisa digunakan 2 ha. Sehingga, bisa satu atap pelajar yang tamat SMP bisa lanjut ke SMA. Artinya satu atap. Sama halnya dengan wilayah Lumbis pelajar harus menempuh jarak cukup jauh dan biaya besar,” jelasnya.

Baginya, respons baik yang diberikan Disdikbud Kaltara merupakan komitmen bersama menghadirkan pelayanan pendidikan hingga ke seluruh wilayah di Nunukan. Dalam waktu dekat ini akan dilakukan peninjauan lokasi yang rencananya akan dibangun sekolah jenjang SMA sederajat.

“Memang harapan Gubernur dan Wakil tidak ada batasan antara Disdikbud Kaltara dan kabupaten. Harus kolaborasi dan sinergi. Ini yang kami harapkan bisa memberikan saran dan masukan apa yang diinginkan. Sebelumnya, kita sudah duduk satu meja menyamakan semuanya, baik kalender pendidikan. Soal PPDB diminta agar Bupati dan Disdikbud kabupaten kota diajak duduk satu meja. Jangan sampai mereka ditolak tidak mendapatkan pendidikan, sementara warga kita juga,” bebernya.

Sementara, Plt Disdikbud Kaltara Teguh menambahkan aspirasi dari masyarakat sudah disampaikan Disdikbud Nunukan. Pemprov Kaltara memiliki visi-misi wajib belajar 16 tahun. Dimana, usia mulai 3-6 untuk Pendidikan Anak Usia Dini (Paud), usia 7-12 tahun Sekolah Dasar (SD), usia 12-15 tahun untuk SMP dan 16-18 untuk jenjang SMA sederajat.

“Semua masyarakat Kaltara harus memperoleh layanan pendidikan 16 tahun. Tentunya Pemprov komitmen usia 16-18 tahun wajib mengikuti pendidikan SMA. Dan inisiasi kabupaten menyampaikan ada masyarakat yang belum terlayani pendidikan SMA. Karena akses dan lokasi yang berada di Seimenggaris, dan sedang dikaji jika tanah (lahan) siap dan dihibahkan akan kita bangunkan sekolah untuk pelayanan,” janjinya.

Kemudian, untuk wilayah Lumbis yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Hal ini menjadi perhatian agar generasi bangsa tetap terlayani pendidikannya. Ada anak-anak kita yang memerlukan pelayanan pendidikan SMA. Kita bangun sinergi untuk SD SMP di kabupaten sementara SMA Sederajat di provinsi,” ungkapnya.

Ia menceritakan, Disdikbud Kaltara memiliki stategi, pertama wajib belajar 9 tahun sudah berjalan. Kemudian, Pemprov Kaltara akan mendorong kabupaten kota wajib bejalan untuk jenjang PAUD, dan provinsi untuk jenjang SMA sederajat artinya, wajib belajar 16 untuk masyarakat Kaltara sudah terelayani pendidikannya.

“Daerah kita dorong untuk melaksanakan wajib Paud dan provinsi usia 16-18 tahun artinya clear wajib belajar 16 tahun. Jadi rata-rata masyarakat Kaltara semua pendidikannya 16 tahun. Karena kebijakan provinsi memperluas akses layanan pendidikan dan peningkatan mutu. Kabupaten nanitnya memperluas pelayanan Paud. Jadi nantinya setiap desa 1 Paud kerjasamanya melalui ADD, kabupaten dan provinsi,” tukasnya. (akz/fly/adv)

 

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB
X