Pemkot Minta Alat Plasma Konvalesen Dari Pusat

- Rabu, 21 Juli 2021 | 16:44 WIB
INT
INT

TARAKAN- Pemerintah Kota Tarakan telah meminta alat plasma konvalesen dari pemerintah pusat untuk masyarakat Tarakan. Alat ini rencananya akan diletakkan di PMI dan rumah sakit untuk membantu pasien covid-19 yang membutuhkan tambahan antibodi pada tubuh.

“Itu (alat plasma konvalesen) lagi kami minta, karena dipusat sudah ada,” ungkap dr. Khairul, M.Kes, Wali Kota Tarakan.

Khairul menjelaskan bahwa dalam plasma terdapat antibody atau yang biasa dikenal sebagai serum yakni kekebalan pasif. Manusia memerlukan waktu selama 2 minggu untuk membentuk antibody, sehingga jika masyarakat sedang terkonfirmasi positif covid-19 kemudian menunggu waktu dua minggu maka kemungkinan meninggal akan terjadi. Sehingga dalam hal ini, plasma masyarakat yang merupakan mantan pengidap covid-19 dan telah dinyatakan sembuh, telah memiliki antibodi sehingga dapat memberikan kekebalan pasif kepada pasien yang sedang terkonfirmasi positif covid-19.

“Itu (antibodi) bisa langsung bereaksi, karena tidak perlu membentuk dalam tubuh lagi. Tapi kalau misalnya vaksinasi, itu butuh reaksi dulu dan secara teori harus menunggu minimal dua minggu. Makanya biasanya pasien dalam kategori berat itu diberikan antibodi agar ada tambahan ketahanan tubuh,” jelas Khairul. (shy)

*Selengkapnya baca SKH Radar Tarakan, Kamis besok (22/7).

[21/7 14.51] Bosque Azwar Ratar: Pemkot Minta Alat Plasma Konvalesen dari Pusat

 

TARAKAN - Pemerintah Kota Tarakan telah meminta alat plasma konvalesen dari pemerintah pusat untuk masyarakat Tarakan. Alat ini rencananya akan diletakkan di PMI dan rumah sakit untuk membantu pasien Covid-19 yang membutuhkan tambahan antibodi pada tubuh.

“Itu (alat plasma konvalesen) lagi kami minta, karena dipusat sudah ada,” ungkap dr. Khairul, M.Kes, wali kota Tarakan, Rabu (21/7).

Khairul menjelaskan bahwa dalam plasma terdapat antibodi atau yang biasa dikenal sebagai serum yakni kekebalan pasif. Manusia memerlukan waktu selama 2 minggu untuk membentuk antibodi, sehingga jika masyarakat sedang terkonfirmasi positif Covid-19 kemudian menunggu waktu dua minggu maka kemungkinan meninggal akan terjadi. Sehingga dalam hal ini, plasma masyarakat yang merupakan penyintas Covid-19 telah memiliki antibodi sehingga dapat memberikan kekebalan pasif kepada pasien yang sedang terkonfirmasi positif Covid-19.

“Itu (antibodi) bisa langsung bereaksi, karena tidak perlu membentuk dalam tubuh lagi. Tapi kalau misalnya vaksinasi, itu butuh reaksi dulu dan secara teori harus menunggu minimal dua minggu. Makanya biasanya pasien dalam kategori berat itu diberikan antibodi agar ada tambahan ketahanan tubuh,” jelas Khairul. (shy/lim)

 

Selengkapnya baca SKH Radar Tarakan, Kamis 22 Juli 2021

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X