TARAKAN- Ratusan masyarakat, telah terkonfirmasi positif covid-19 dan masuk ke dalam data hasil tracing Gugus Tugas Percepatan Covid-19 di Tarakan. Tak hanya itu, angka kematian akibat covid-19 pun kian meningkat, hingga menyebabkan 10 persen dari masyarakat Tarakan telah terindikasi covid-19.
Meski begitu, kebebasan pelaksanaan ibadah Idul Adha tetap dilangsungkan ditengah pandemi dengan harapan masyarakat sadar akan pelaksanaan protokol kesehatan yang telah dianjurkan pemerintah.
Kepada Radar Tarakan, Wali Kota Tarakan, dr. Khairul, M.Kes mengatakan dalam salat Idul Adha yang diselenggarakan tahun ini mengingatkan bahwa setiap manusia harus berpasrah kepada Allah, namun sebagai manusia, masyarakat harus tetap berupaya dalam menegakkan protokol kesehatan untuk menangkis covid-19.
“Antara doa dan ketakwalan, masyarakat juga harus membarengi dengan upaya-upaya. Inilah yang kami anjurkan, yakni 5M aturan protokol kesehatan yang selalu saya sisipkan dalam khotbah Idul Adha,” ungkap Mantan Sekretaris Kota Tarakan ini.
Tahun ini, terdapat 150 titik Masjid yang menyelenggarakan pelaksanaan shalat Idul Adha. Namun dalam hal ini, Khairul meminta agar masyarakat turut bertanggung jawab dalam kebebasan beribadah ditengah pandemi yang telah diberikan pemerintah ini, yakni dengan menegakkan prokes.
“Kalau menurut prediksi kami, sudah ada 10 persen masyarakat yang terpapar covid-19. Ini berdasarkan angka statistik dunia. Hitung saja, kalau jumlah masyarakat di Tarakan 270.000 jiwa, maka 27.000 masyarakat sudah terpapar covid-19 (bersama orang tanpa gejala). Makanya saya bilang, harus jaga prokes,” jelas Khairul. (shy)
*Selengkapnya baca koran Radar Tarakan edisi Rabu, besok (21/7).
