Bertambah 47 Kasus, Meninggal 4 Orang

- Selasa, 13 Juli 2021 | 10:47 WIB

TARAKAN - Penularan Covid-19 diprediksi akan terus meningkat dalam beberapa pekan ke depan. Setidaknya dalam beberapa hari terakhir setiap hari terdapat korban jiwa meninggal.

Meski pemerintah telah mempercepat vaksinasi masyarakat, namun kenyataannya penularan Covid-19 masih cukup masif sehingga menimbulkan banyak konfirmasi setiap harinya.

Dilaporkan pada Senin (12/7) tercatat 47 konfirmasi baru ditemukan. Hal itu diungkapkan Juru Bicara Satgas Covid-19, dr. Devi Ika Indriarti M.Kes, dalam rilis. “Terdapat 47 konfirmasi baru sehingga total jumlah kumulatif kasus konfirmasi sebanyak 6.525 orang. Tidak terdapat penambahan kasus konfirmasi yang sembuh. Sebagian besar kasus masih dari perjalanan luar daerah,” ujarnya, Senin (12/7).

Sementara itu, tidak adanya laporan kasus kesembuhan pada hari ini. Sehingga jumlah kumulatif angka kesembuhan masih pada angka 6.078 orang. Sehingga pihaknya terus mengupayakan kesembuhan bagi pasien.

Lanjutnya, tercatat 4 orang dinyatakan meninggal dunia akibat Covid-19 dalam 2 hari terakhir. Adapun korban meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan. “Terdapat penambahan kasus konfirmasi meninggal dunia. Pasien pertama dan meninggal di tanggal 11 Juli 2021 pada pukul 15.00, pasien kedua meninggal pukul 16.00, pasien RSUD, keduanya tidak ada komorbid,” terangnya.

“Pasien nomor 3 dan 4 meninggal hari ini, tadi pagi, dirawat di RSUD, keduanya memiliki  komorbid DM. Jumlah kasus konfirmasi meninggal dunia sebanyak 120 orang dan kasus probable yang meninggal dunia sebanyak 6 orang,” tuturnya.

Sementara itu, Dirut RSUD Tarakan dr. Franky Sientoro, Sp.A, menerangkan saat ini alat bantuan pernapasan atau ventilator yang dibutuhkan pasien di RSUD Tarakan masih menunggu kedatangan. “Ventilator itu bukan habis dan bukan kosong, ini barang ada. Tapi terpakai semua karena banyak pasien yang butuh ventilator dan ada sekitar 20-an ventilator lah di RSUD ini akan segera datang juga nanti beberapa unit,” terangnya.

Guna mengantisipasi ke depannya ia menegaskan jika pihaknya telah memesan beberapa unit ventilator dalam dua pekan ke depan. “Mesin ventilator juga akan datang karena sudah kami klik masuk dalam pembelian, mudah-mudahan kami akan usahakan dalam satu atau dua Minggu ke depan akan datang tiga buah ventilator, dan ada lagi nanti tahap selanjutnya yaitu bulan depan ada lagi yang datang dari Jakarta,” imbuhnya.

Lanjutnya, ia berharap, agar kondisi situasional ini dapat memberikan dampak yang tidak buruk terhadap pasien-pasien di RSUD.

“Antisipasi untuk ini ya harapannya pasiennya baik-baik saja tinggal menyusul nanti ventilator akan datang dan ada juga dana sekitar Rp 2 miliar, tapi saya tidak tahu harganya berapa ya, posisinya sekarang situasional kita juga takut karena kita tidak tahu kedepannya meningkat dan di ICU pasti butuh juga ventilator,” pungkasnya.

RT WAJIB MENDUKUNG VAKSINASI 

Adanya program vaksinasi masyarakat yang dimaksudkan untuk menekan penularan Covid-19, dinilai cukup membantu oleh sebagian besar masyarakat. Meski vaksinasi berjalan cukup lancar, namun menimbulkan keluhan dari sebagian warga yang merasa kesulitan untuk melakukan pendaftaran vaksin.

Sehingga beberapa masyarakat sempat mengadukan hal tersebut ke DPRD Tarakan. 
Saat dikonfirmasi, Wakil Ketua Komisi II DPRD Tarakan, Muhammad Yusuf menerangkan jika pihaknya mendengar adanya kesulitan yang dialami sebagian masyarakat dalam mendaftarkan diri untuk divaksinasi. Hal tersebut lantaran diduga adanya laporan oknum salah satu RT di Kelurahan Karang Anyar, Tarakan Barat yang enggan melayani warganya.

“Saat ini kami masih dalami dan saya sudah menghubungi oknum RT tersebut untuk melaksanakan tanggung jawabnya. Sebenarnya kenapa kemudian pemerintah melaksanakan koordinasi dengan RT, karena ketua RT yang mengetahui keberadaan warganya. Sehingga ketika proses pendataan itu bisa lebih mudah. Tinggal RT mengkoordinasikan ini kepada pihak-pihak yang memberikan kewenangan oleh pemerintah untuk melaksanakan vaksinasi,” ujarnya, Senin (12/7).

Lanjutnya, dengan diberikannya kepercayaan dan tanggung jawab kepada ketua RT. Sehingga hal itu dapat dilaksanakan sesuai prosedur yang ditetapkan. Lanjutnya, jika ketua RT tidak dapat mendukung program tentunya pemerintah akan sulit menjalankan program yang ada.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X