Kasus Covid-19 di Desa Pimping ‘Meroket’

- Jumat, 9 Juli 2021 | 09:42 WIB
TAK BERLAKU: Kades Pimping, Yancer Mariton tak memberlakukan portal wilayah, tetapi melakukan imbauan melalui toa secara langsung ke warganya agar taat prokes mengingat di desanya menjadi salah satu wilayah penyumbang kasus Covid-19 terbanyak./RACHMAD RHOMADHANI/RADAR KALTARA
TAK BERLAKU: Kades Pimping, Yancer Mariton tak memberlakukan portal wilayah, tetapi melakukan imbauan melalui toa secara langsung ke warganya agar taat prokes mengingat di desanya menjadi salah satu wilayah penyumbang kasus Covid-19 terbanyak./RACHMAD RHOMADHANI/RADAR KALTARA

TANJUNG SELOR – Kabupaten Bulungan menjadi salah satu dari 43 wilayah di luar Pulau Jawa dan Bali yang wajib menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro. Tak lain, selama beberapa pekan terakhir ini angka kasus Covid-19 ‘meroket’.

Salah satu wilayah dengan penyumbang kasus warga terkonfirmasi cukup banyak adalah Desa Pimping, Kecamatan Tanjung Palas Utara. Pemerintah Desa (Pemdes) Pimping saat dikonfirmasi awak media Radar Kaltara tak menampiknya. Akhirnya, guna menekan lonjakan angka kasus Covid-19 tersebut, Pemdes Pimping secara sigap mengambil sikap.

Kepala Desa (Kades) Pimping, Yancer Mariton mengatakan, sikap sigap yang dilakukan olehnya adalah dengan menghentikan beberapa kegiatan di desa sampai waktu yang belum dapat ditentukan. Hal ini pun sesuai dengan Surat Edaran (SE) Bupati Bulungan Nomor 090/647/Org-II tentang PPKM Mikro di Lingkungan Pemkab Bulungan.

“Misal kegiatan yang saat ini diberhentikan adalah aktivitas ibadah. Yang mana, diminta setiap warga agar dapat melakukan ibadah di rumah masing-masing atau dipandu melalui toa rumah ibadah masing–masing,” katanya melalui sambungan telepon pribadinya, Kamis (8/7).

Tak sampai di situ, aktivitas rutin lainnya seperti olahraga yang melibatkan banyak orang, seminar, rapat dan acara syukuran, acara pernikahan yang berpotensi terjadinya kerumunan dipastikan saat ini tak dapat dilakukan lagi dengan sebagaimana mestinya. Termasuk, pada penghentian kegiatan di Pasar Pagi menjadi salah satu yang diimbau untuk dihentikan.

“Pokoknya segala bentuk kegiatan yang melibatkan banyak orang. Terkecuali, dalam kondisi darurat dan mendesak dapat dilakukan. Tetapi, tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes),” tuturnya.

Di sisi lain, upaya dalam menekan lonjakan kasus di desanya, Yancer mengatakan bahwa pihaknya terus mengajak setiap warganya agar dapat menaati dan menerapkan 5M dan 3T. Meliputi, menggunakan masker dengan benar, mencuci tangan pakai sabun/handsanitizer, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilitas/interaksi.

“3T di sini adalah testing, tracing dan treatment. Dari upaya itu jika benar diterapkan. Maka, diyakini lonjakan kasus itu tak akan terjadi lagi. Mudah–mudahan semua dapat berjalan sesuai dengan apa yang kami harapkan,” ucapnya.

Sementara, mengenai adanya arahan dilakukannya portal wilayah di desanya yang diberlakukan kembali. Menurutnya bahwa saat ini cara itu perlu ada suatu pembaruan. Yaitu tidak lagi berupa penjagaan posko atau portal. Tetapi, berupa penyampaian imbauan secara rutin kepada masyarakat melalui toa untuk wajib mematuhi prokes. “Cara–cara seperti ini sudah kami lakukan sejauh ini. Tidak pada portal wilayah yang pernah dilakukan di desa ini sebelumnya,” tuturnya.

Untuk diketahui, sebelumnya mengenai arahan portal wilayah ini adalah dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bulungan yang menilai ke depannya perlu adanya pemberlakuan kembali portal wilayah hingga di tingkat desa. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Anggota DPRD Bulungan, Rozana Bin Serang.

Alasan perlu adanya portal wilayah hingga di tingkat desa itu sendiri. Wakil rakyat yang ramah dan murah senyum ini menganggap bahwa cara itu diyakini dapat meminimalisir terjadinya penularan virus yang bermula dari Wuhan, Cina tersebut. Ini sebagaimana yang pernah dilakukan sebelum wabah ini kembali ‘meroket’.

“Pencegahan dengan pemberlakuan portal wilayah ini memang penting. Jadi, saran kami sebagai wakil rakyat sekiranya pemerintah daerah (pemda) dapat menginstruksikan pemberlakuannya tersebut,” kata Rozana melalui sambungan telepon pribadinya.

Sementara itu, Bupati Bulungan, Syarwani memantau langsung jalannya kegiatan vaksinasi guna menekan Covid-19 di daerahnya. Ia pun mengklaim sejak digulirkannya program percepatan vaksinasi, tidak ada dampak negatif atau laporan masalah kesehatan serius dari masyarakat penerima vaksin.

“Ya, sampai saat ini tidak ada laporan masalah kesehatan yang serius sebagai efek dari pemberian vaksin,” katanya saat pasca mengunjungi secara langsung pelaksanaan vaksinasi di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bulungan, Kamis (8/7).

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X