MANAGED BY:
MINGGU
02 APRIL
RADAR KALTARA | TARAKAN | BULUNGAN | NUNUKAN | MALINAU | KTT | KULINER | OLAHRAGA | ADV | KRIMINAL

RADAR KALTARA

Selasa, 22 September 2015 16:08
Beras di Bulog Aman Enam Bulan ke Depan

Singgih : Lonjakan Penduduk Tarakan Naik 100 Persen per 7 Trahun, Tak Seiring Ketahanan Pangan

AMAN : Bulog Tarakan masih memiliki stok beras untuk enam bulan ke depan.foto : AGOES SUWONDO/RADAR TARAKAN

TARAKAN – Kondisi stok beras yang ada di Badan Urusan Logistik (Bulog) Tarakan saat ini masih mencukupi sampai bulan enam bulan ke depan. Total untuk saat ini masih ada 1.861 ton yang operasional berasnya diperuntukkan untuk masyarakat kurang mampu.

Hal tersebut dijelaskan Kepala Bulog Tarakan Syarifuddin Sila kepada Radar Tarakan kemarin (21/9). Dari 1.861 ton yang tersedia, penyaluran ke masyarakat kurang mampu di Kota Tarakan per tiap bulannya mencapai 99 ton. “Setiap bulannya ada 99 ton raskin yang yang disalurkan Bulog Tarakan kepada masyarakat  Tarakan. Tapi terkadang ada pula penyaluran yang dilakukan oleh dinas sosial dalam membantu masyarakat miskin,” jelas Syarifuddin.

Bila diestimasikan dengan stok yang ada saat ini, Syarifuddin mengaku masih aman. Bulog pun selalu berkoordinasi dengan Bulog di tingkat pusat jika diperkirakan dalam kurun tiga bulan ke depan sudah mengalami kekurangan. “Bulog Tarakan selalu tersedia stok beras operasional untuk tiga bulan ke depan. Memang saat ini penyaluran yang dilakukan oleh Bulog Tarakan khusus raskin, akan tetapi tidak tertutup kemungkinan Bulog Tarakan juga melakukan operasi pasar kepada masyarakat luas, ketika terjadi lonjakan harga di pasaran yang cukup tinggi,” ungkapnya.

Operasi pasar dilakukan bila ada kebijakan dari pemerintah untuk menetralisir harga beras yang terjadi peningkatan, dengan harapan agar harga dapat normal kembali. Tidak mutlak hanya raskin saja yang disalurkan Bulog Tarakan.

Di sisi lain, ketersediaan beras di Kota Tarakan saat ini juga mendapat bantuan dari Komando Distrik Militer (Kodim) 0907 Tarakan. Dikatakan Komandan Kodim 0907 Letkol Inf Singgih Pambudi Arianto, pihaknya menempuh kebijakan sebagai pendamping bagi petani yang ada di kota ini, dalam upaya peningkatan ketahanan pangan. Hal ini juga merupakan instruksi langsung dari Presiden Jokowi Dodo untuk meningkatkan ketahan pangan secara nasional.

Dijelaskannya, program ketahanan pangan merupakan kerja sama dengan Kementerian Pertanian pada tingkat pusat dengan TNI Angkatan Darat (AD), sementara di tingkat daerah seperti di Tarakan, stakeholder utama diemban oleh Dinas Perternakan dan Tanaman Pangan (Disnaktan). “Upaya pendampingan kepada petani ini perlu dilakukan, karena pangan merupakan salah satu kebutuhan pokok yang bila tidak tercukupi akan mengancam ketahanan nasional,” jelas Singgih kepada Radar Tarakan kemarin (21/9).

Lebih jauh dikatakan Singgih, ketersediaan pangan yang mencukupi merupakan salah satu aspek ketahanan nasional. Menurutnya, saat ini untuk Kota Tarakan belum mampu mencukupi kebutuhan pokok secara mandiri, terutama untuk tiga komoditas yaitu padi, jagung, dan kedelai, yang kebanyakan masih dikirim dari luar Tarakan. “Saat ini jumlah penduduk Tarakan hampir sekitar 240 ribu jiwa. Bila dilihat dari ukuran normal, dalam setahun setiap orang membutuhkan beras 113 kilogram. Bila dihitung dengan jumlah penduduk yang ada, kebutuhan akan beras sekitar 31 ribu ton setiap tahunnya,” ungkap Singgih.

Sementara saat ini di Tarakan baru ada sekitar 33 hektare sawah, dalam artian jika berhasil selama setahun, ada sekitar 400 ton padi yang dihasilkan dari sawah yang ada di Tarakan. Jumlahnya jelas jauh dari kebutuhan per tahun warga Tarakan, yakni baru mencukupi sekitar 1,5 persen dari total kebutuhan mencapai 31 ribu ton. “Secara nasional ketahanan pangan untuk setiap daerah perlu ditingkatkan, termasuk di Kota Tarakan. Makanya Kodim 0907 selalu aktif melaksanakan upaya peningkatan ketahan pangan,” kata Singgih.

Mengenai pola persawahan, Singgih menuturkan ada dua cara yang layak dilakukan, yaitu melalui intensifikasi dan ekstensifikasi. Untuk upaya intensifikasi, pihaknya menugaskan Bintara Pembina Desa (Babinsa) bersekolah di Dinas Pertanian Provinsi Kalimantan Timur maupun di Kota Bogor, Jawa Barat. “Tujuan menyekolahkan Babinsa ini agar dapat meningkatkan keterampilan dalam penanaman, pemeliharaan, sampai dengan pemanenan padi, jagung, kedelai. Setelah Babinsa kembali ke Tarakan maka akan dilakukan pembinaan petani bersama Disnaktan,” jelasnya.

Sedangkan dari sisi ekstensifikasi, upaya yang dilakukan dengan cara perluasan lahan yang ada. Saat ini area yang diperuntukkan untuk pertanian terbatas, maka dilakukan pengoptimalan lahan-lahan tidak produktif menjadi produktif. Contohnya seperti sawah yang dibuka di belakang markas Kodim 0907 Tarakan seluas satu hektare yang sebelumnya adalah rawa. “Selain itu ada juga lahan di wilayah Juata Laut seluas 10 hektare yang masih dalam tahap proses untuk bisa dilakukan penanaman padi, dan rencananya akan dikerjakan dengan menggunakan alat berat,” kata Singgih yang sebelumnya bertugas sebagai Komandan Yonif 623/BWU Banjarmasin.

Namun sebelum membuka lahan untuk pertanian, kata Singgih, terlebih dahulu dilakukan koordinasi dengan pihak Disnaktan, untuk menindaklanjuti rencana lahan tersebut apakah layak atau tidak dijadikan lahan pertanian. “Perlu dilakukan survei oleh tim ahli dari Disnaktan, yang disurvei seperti kadar air, PH tanah, dan lain-lain, yang bisa menjadi patokan dan dasar untuk membuka suatu lahan pertanian,” jelasnya.

Berbicara tentang jumlah penduduk dengan ketahanan pangan, Singgih menyingung sedikit tentang teori Thomas Robert Malthus. Dalam teori yang dikenal dengan ‘Teori Malthus’, dijelaskan bahwa penambahan penduduk sesuai dengan deret ukur, sedangkan ketersedian pangan secara ekonomis bertambah menurut deret hitung. Sehingga apabila pertumbuhan penduduk tidak terkendali sementara ketersedian pangan tidak dilaksanakan dengan metode-metode yang baik, maka akan ada suatu titik kritis pangan. “Titik Kritis yang dimaksud adalah ketersedian pangan tidak bisa mengikuti jumlah dari pertambahan penduduk. Secara teoritis permasalahan seperti ini harus kita antisipasi,” ungkap Singgih.

Sebagai contoh, pada 2008 lalu, jumlah penduduk Kota Tarakan berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai 116.000 jiwa, dan dibandingkan tahun ini, terjadi penambahan penduduk menjadi 239.000. Singgih mengatakan, dari data BPS tersebut bisa dikatakan bahwa dalam rentan waktu tujuh tahun belakangan ini terjadi pertambahan jumlah penduduk sebesar 100 persen lebih untuk Tarakan. Sementara di tingkatan nasional, pertambahan penduduk sekitar antara 1,4 persen sampai 1,5 persen dalam setahun, hal ini disebabkan angka kelahiran yang cukup tinggi.

“Di samping angka kelahiran yang cukup tinggi, adanya migrasi dari luar yang menjadi salah satu faktor penyebab banyak jumlah penduduk, khususnya untuk Kota Tarakan. Dengan jumlah penduduk yang sangat tinggi ini, maka pemerinta kota dituntut untuk mampu melaksanakan penyedian pangan, pelayanan kesehatan,  kemudian lapangan pekerjaan dan sebagainya,” ujar Singgih.

“Hal ini tentunya harus menjadi pemikiran bersama untuk menyikapi masa depan, karena beban pemerintah kota akan terus bertambah. Jadi perlu dilakukan upaya sejak dini untuk menambah ketersedian pangan,” imbuhnya. (*/jnr/ash)

 

loading...

BACA JUGA

Minggu, 02 April 2023 14:30

Lion Air Kembali Buka Rute Penerbangan Langsung Surabaya-Tarakan

Lion Air (kode penerbangan JT) member of Lion Air Group mengumumkan terbang kembali…

Sabtu, 01 April 2023 12:36

Menteri Sakti Dorong Pusat Pengolahan

Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (KKP RI), Sakti Wahyu…

Sabtu, 01 April 2023 12:34

Pemkot Tarakan: TPU Pamusian Bukan Sengketa

 Lahan tempat pemakaman umum (TPU) muslim yang berada di Kelurahan…

Sabtu, 01 April 2023 10:31

Banjir Setinggi Paha, Warga Derita Kerugian

Banjir kembali melanda Kota Tarakan di sejumlah titik setelah hujan…

Jumat, 31 Maret 2023 11:48

Visa 100 Calon Jemaah Haji Tarakan Masih Terkendala Aplikasi

 Sebanyak 50 dari 150 calon jemaah haji dinyatakan berhasil melakukan…

Kamis, 30 Maret 2023 11:32

Ramadan, Peredaran Rupiah Meningkat

 Memasuki bulan Ramadan, membuat peredaran uang meningkat dari hari biasa,…

Rabu, 29 Maret 2023 11:40

Warga Kaltara Waswas Kenaikan Harga Tiket Pesawat

Memasuki bulan Ramadan beberapa harga kebutuhan pokok mulai mengalami kenaikan…

Selasa, 28 Maret 2023 23:04

Ketika Pemerintah Larang Pakaian Bekas, di Kaltara Justru Eksis Sejak Lama, Cakar Sekarang Wangi-Wangi

 Presiden Ri. Ir. H. Joko Widodo memberi perhatian besar terhadap…

Selasa, 28 Maret 2023 22:55

Miris, Hutan Lindung Tarakan Tersisa 7.064 Hektare

Perkembangan pembangunan di Kota Tarakan, membuat aktivitas masyarakat membutuhkan ruang…

Selasa, 28 Maret 2023 22:34

Insiden Tenggelamnya KM Bunga Lia, Penyisik KSOP Bunyu Segera Periksa ABK

Untuk mengetahui kronologis pasti terkait tenggelam KM Bunga Lia dibentuk…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers