NUNUKAN - Seorang pria bernama Nasrun, warga asal Kecamatan Sebuku hilang diduga diterkam buaya dan diseret ke dalam Sungai Muara Rahayu Sebakis, Desa Pembeliangan, Sebuku, Sabtu (3/7).
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Tarakan, Amiruddin AS menjelaskan, hilangnya korban terjadi pada Sabtu sekitar pukul 19.00 WITA malam. Saat itu, korban bersama dua orang rekannya sedang mencari punpun atau cacing nipah yang biasa digunakan sebagai umpan pancing. Ia menggunakan dua perahu.
Mereka mencari umpan dengan cara menyelam ke dalam Sungai Muara Rahayu Sebakis tersebut. Pada saat asyik mencari umpan, tak disangka korban diterkam buaya. Rekan korban sendiri yang melihat korban diterkam buaya dan seketika itu juga menghilang.
“Ya, saksi mata rekannya yang melihat langsung korban ini diterkam buaya,” ungkap Amiruddin kepada sejumlah awak media, Minggu (4/7).
Atas kejadian itu, rekan korban melaporkan kepada aparat setempat. Sementara itu, laporan kepada tim SAR Tarakan dan Kantor Pencarian dan Pertolongan Tarakan, diterima pada Minggu (4/7) siang sekira pukul 13.30 WITA. Menindaklanjuti kejadian, Amiruddin langsung berkoordinasi dengan tim SAR di Nunukan guna melakukan operasi pencarian.
Sejauh ini, tim SAR Nunukan bersama masyarakat Sebuku masih terus melakukan pencarian. Jika korban belum juga ditemukan, tim SAR Nunukan akan terus melakukan pencarian hingga 7 hari ke depan. “Ya, operasi akan terus dilanjutkan hingga 7 hari ke depan, jika hari pertama ini belum ada tanda-tanda korban,” beber Amiruddin.
Camat Sebuku, Rudiansyah membenarkan kejadian tersebut. Saat itu korban bersama rekannya turun ke dalam sungai untuk mencari umpan pancing ikan. Kurang lebih 2 menit setelah turun ke sungai, tidak lama kemudian sesuatu menyambar korban dari dalam sungai diperkirakan adalah buaya penghuni Sungai Sebakis.
“Jadi saat diterkam sesuatu yang diduga binatang (buaya), korban sempat meminta tolong ke rekan-rekannya, tapi ditenggelamkan oleh binatang tersebut ke dalam sungai hingga kemudian muncul kembali sampai 3 kali, timbul tenggelam. Setelah ditenggelamkan lagi, korban sudah tidak timbul lagi hingga sekarang,” ungkap Rudiansyah ketika dikonfirmasi, Minggu (4/7).
Selanjutnya, rekan korban pun segera menyelamatkan diri dengan cara memanjat pohon tidak jauh dari TKP. Rekan-rekan korban, tidak berani mendekat ke sampan sebab buaya masih berkeliaran di perahu tempat korban dan rekan-rekannya mencari ikan. “Jadi rekan korban ini sampai pagi mereka berlindung di atas pohon setelah memanjat selamatkan diri dari jam 7 malam sampai jam 6 pagi,” tambah Rudiansyah.
Minggu (4/7) pagi, rekan korban berhasil meraih perahu dengan batang kayu dan setelah itu dengan menggunakan sampannya untuk menuju Kampung Rahayu guna meminta bantuan dan melaporkan kejadian. Hingga Minggu sore, masyarakat Sebakis Rahayu dan karyawan perusahaan PT SIL SIP, BPBD Nunukan dan tim SAR Nunukan masih melakukan pencarian. (raw/lim)