Lahan Food Estate Belum Memadai

- Senin, 14 Juni 2021 | 15:50 WIB
CEK KE LAPANGAN: Lahan pertanian di kawasan food estate dinilai petani belum memadai untuk ditanami pada, sehingga perlu dilakukan optimasi lahan agar dapat menjadi kawasan pertanian./PIJAI PASARIJA/RADAR KALTARA
CEK KE LAPANGAN: Lahan pertanian di kawasan food estate dinilai petani belum memadai untuk ditanami pada, sehingga perlu dilakukan optimasi lahan agar dapat menjadi kawasan pertanian./PIJAI PASARIJA/RADAR KALTARA

TANJUNG SELOR – Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DPKP) Kaltara, Wahyuni Nuzband meninjau lokasi kawasan food estate di Satuan Permukiman (SP) 8, SP 7 dan SP 2 Desa Tanjung Buka, Kecamatan Tanjung Palas Tengah, Bulungan, Minggu (13/6).

Dalam kunjungan ini, Ketua Kelompok Tani Sumber Makmur SP 8, Suriadi mengutarakan, sebelum mendaftar sebagai calon transmigrasi, kawasan food estate ini sudah direncanakan dan pengembangan melibatkan PT Sang Hyang Seri.

“Jadi, teman-teman di Jawa sangat antusias ke sini (Tanjung Buka), karena ingin menyejahterakan keluarga dengan hasil pertanian padi,” kata Suriadi kepada Radar Kaltara.

Namun, kata dia, setelah ditempatkan di kawasan transmigrasi Tanjung Buka dirinya mengaku tidak pernah tahu adanya Sang Hyang Seri. “Mulai dari awal kami (petani) sudah banyak merasakan bantuan dari pemerintah, baik kabupaten maupun provinsi. Kalau dikalkulasikan sudah tidak bisa dihitung nominalnya,” ujarnya.

Kendati demikian, petani belum bisa sejahtera jika hanya dengan menanam padi. Alasannya? Karena banyak kendala di lapangan. Pertama, optimasi lahan, persiapan cetak sawah dinilai kurang maksimal.
“Jadi, kalau mau yang riil bisa turun ke lapangan. Pantas atau tidak lahan cetak sawah menjadi kawasan food estate,” bebernya.

Sebab, cetak sawah yang ia terima sekarang ini hanya hutan. Kemudian, kayu berukuran besar hanya dirobohkan menggunakan alat berat dan berlumpur. “Tidak bisa dibakar. Terus ditanggul keliling dan tidak memilik pintu air. Jadi, air tetap tergenang. Sangat mustahil padi bisa hidup dalam kondisi seperti itu,” ungkapnya.

Dikatakan, sejak awal persiapan lahan kawasan food estate belum maksimal atau belum matang. Namun sudah ditanami. Kedua, tidak adanya pendampingan dari penyuluh pertanian lapangan (PPL). “Selama beberapa tahun ini tanaman kami tidak pernah dicek PPL. Padahal, mereka digaji juga. Kenapa petani dibiarkan seperti sekarang ini,” ujarnya.

Menurutnya, lahan pertanian di SP 8 ini tidak bisa dipaksakan untuk menanam padi semua. Sebab, jika melihat kondisi dan situasi lahan ada lahan kering dan basah. “Lahan kering itu kalau dipaksakan untuk ditanam padi. Iya, wallahu a'lam,” ujarnya.

Namun demikian, setiap tahun masyarakat transmigrasi di Tanjung Buka selalu menanam padi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Walaupun, hasil pertanian tidak ada yang mengakomodir. Petani, kata Suriadi, siap menghidupkan kembali kawasan food estate. Namun, harus dilakukan pembenahan. “Mulai dari persiapan lahan hingga PPL harus dibenahi,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Subur Makmur, Sabar menambahkan, dalam satu bulan pupuk yang dibutuhkan petani belum bisa terealisasi. Sehingga hasil pertanian belum bisa maksimal. “Sekarang ini pemasaran beras saja yang sulit. Kalau yang lainnya tidak ada masalah,” singkatnya.

Menanggapi hal itu, Kepala DPKP Kaltara, Wahyuni Nuzband mengaku kaget mendengar pernyataan petani yang menyatakan bahwa tidak ada pendampingan dari PPL. Padahal, secara geografis lokasi Tanjung Buka dengan Tanjung Selor tidak jauh. “Nanti akan kami koordinasikan lebih lanjut,” ujarnya.

Kemudian, terkait optimasi lahan diharapkan adanya keterlibatan semua OPD teknis. “Bukan hanya dari hulu saja yang masih menjadi PR. Sebab, dari sisi hilir juga masih menjadi PR bersama. Sekarang ini petani kita sudah cukup bersabar. Jadi, diharapkan ke depan bisa jauh lebih baik lagi,” jelasnya. (*/jai/eza)

 

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X