Pembangunan Infrastruktur Dinilai Wajib

- Kamis, 10 Juni 2021 | 15:39 WIB
PEMBANGUNAN: Tahun ini delapan desa mendapat program HID. Legislatif nilai pembangunan infrastruktur ini penting lantaran secara langsung bersentuhan ke masyarakat./RACHMAD RHOMADHANI/RADAR KALTARA
PEMBANGUNAN: Tahun ini delapan desa mendapat program HID. Legislatif nilai pembangunan infrastruktur ini penting lantaran secara langsung bersentuhan ke masyarakat./RACHMAD RHOMADHANI/RADAR KALTARA

TANJUNG SELOR – Tak kunjung berakhirnya pandemi Covid-19 sampai saat ini, secara tak langsung memberikan dampak pada berbagai sektor yang ada. Tak terkecuali, pada pembangunan infrastruktur di daerah.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bulungan mengharapkan adanya sebuah inovasi berkelanjutan guna meminimalisir dampak pandemi tersebut. Sehingga pembangunan infrastruktur di daerah ini dapat terus berjalan. Mengingat, pembangunan ini pun tak kalah pentingnya dalam kemajuan daerah.

Termasuk, pada pembangunan yang jelas sangat bersentuhan terhadap masyarakat. Menurut wakil rakyat ini bahwa perlu adanya atensi guna kelancaran selama proses pembangunan. Misal, yang saat ini sudah adanya delapan wilayah desa di Kabupaten Bulungan yang kembali mendapatkan Hibah Insentif Desa (HID) dari program Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat (Pamsimas).

Anggota Komisi II, DPRD Bulungan, Dwi Sugiarto menuturkan bahwa alasan pihaknya menyampaikan hal itu, agar sejak dini sudah diantisipasi. Sehingga selama proses pembangunan tidak sampai terjadi suatu kendala di lapangan.

“Kami tentu bersyukur adanya suatu program ini. Apalagi, soal air bersih ini kebutuhannya sangat vital bagi masyarakat,” ungkapnya kepada Radar Kaltara, Rabu (9/6).

Lanjutnya, sejauh ini dengan adanya beberapa program air bersih ini sudah berjalan cukup baik dan telah memberikan dampak luar biasa bagi masyarakat. Khususnya, bagi wilayah perdesaan yang puluhan tahun sebelumnya tak tersentuh program tersebut. “Mudah-mudahan adanya program lanjutan ini sehingga dapat menambah pelayanan pendistribusian air bersih di desa–desa tersebut,” harapnya.

Namun, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) DPRD. Maka, pihaknya bakal memastikan pengawasan di lapangan sehingga semua dapat berjalan dengan baik sebagaimana harapan bersama ini. “Tapi, kami yakin sejauh ini sudah berjalan dengan baik. Mudah–mudahan semakin tahun terus ditingkatkan dan program ini berkelanjutan,” tukasnya.

Sebelumnya, ke delapan desa itu meliputi, Teras Baru, Teras Nawang, Kelubir, Gunung Seriang, Sekatak Bengara, Pungit, Pimping dan Long Lejuh. Rerata setiap desa di daerah dengan sebutan Bumi Tenguyun ini mendapatkan Rp 300 juta. “Artinya jika ditotal secara keseluruhan dari delapan desa itu anggarannya bisa mencapai Rp 2,4 miliar,” kata Anwar Joko Prasetyo, Fasilitator Pamsimas Bulungan.

Adapun, soal pandemi Covid-19 ini tak ditampiknya jelas memberikan dampak. Termasuk, pada pelaksanaan pembangunan sapras air bersih di desa–desa yang telah ditetapkan tersebut. Namun, pihaknya berinovasi dengan menjalin kerjasama dan koordinasi pada pihak terkait. Sehingga pembangunan dapat berjalan secara baik di lapangan.

“Kami pun di dalam menjalankan program ini di desa ada salah seorang yang ditunjuk sebagai koordinatornya. Ini selain memudahkan di dalam pengawasan, tak lain upaya dalam membangun lapangan kerja bagi masyarakat setempat,” jelasnya. (dni/eza)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X