Vaksinasi TNI AD Sudah Hampir 100 Persen

- Kamis, 10 Juni 2021 | 15:34 WIB

TARAKAN – Dari 300 dosis vaksin diterima Kodim 0907 Tarakan, 140 dosis vaksin sudah disuntikkan sebelumnya dan sisanya digunakan Selasa (8/6), artinya saat ini jumlah TNI AD yang berdinas di Tarakan sudah menerima vaksin hampir 100 persen.

Hal tersebut disampaikan Komandan Distrik Militer 0907 Tarakan, Letkol Inf Eko Antoni Chandra. Pihaknya merealisasikan 160 dosis vaksin untuk keluarga TNI AD, istri dari personel TNI.

“Ada 102 orang yang mendapatkan vaksin, terdiri dari keluarga besar TNI, ibu Persit dan anak-anaknya maupun putra putri TNI, kalau hari Senin kemarin ada pensiunan TNI AD sebanyak 3 orang, jadi untuk pensiunan TNI sudah selesai,” tuturnya.

Dirinya menjelaskan, saat ini sisa 11 orang personel TNI AD yang belum mendapatkan vaksin, salah satunya sedang dinas di luar kota dan ada juga yang syarat kesehatan belum memenuhi, karena adanya tekanan darah cukup tinggi.

“Untuk sisanya kami berikan kepada lansia yang ada di Tarakan, bila ternyata lebih, bisa untuk masyarakat umum yang sudah mendaftarkan diri,” ujarnya.

Personel TNI AD yang mendapatkan vaksin ini, termasuk anggota Batalyon Raider 613 Raja Alam yang saat ini sedang dalam tugas di Papua. Sementara untuk purnawirawan yang belum mendapatkan vaksin karena terkendala syarat kesehatan juga akan dipantau untuk dijadwalkan ulang, pemberian vaksin. Vaksin diberikan sebelum menjalankan tugas, menggunakan Astrazeneca 300 dosis. Adapun untuk 60 dosis pertama sudah selesai disuntikkan dan tidak ada kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) yang parah. Ada empat orang yang sempat demam, namun sudah sembuh kemudian untuk kedua kali 140 orang ada 8 orang demam dan sudah dinyatakan sembuh dengan kondisi secara umum normal.

“Penggunaan vaksin Astrazeneca ini sudah kedua kali, adapun dalam penggunaannya tidak ada masalah dengan kesehatan setelah diberikan vaksin, hanya ada beberapa yang demam, tetapi tidak lama dan sudah sembuh. Mungkin bukan pengaruh vaksin, tetapi kelelahan dan hal lainnya. Tapi secara umum sampai saat ini tidak menimbulkan KIPI yang berat,” bebernya.

Dirinya berharap usai pelaksanaan vaksin tidak ada ditemukan KIPI berat dari vaksin Astrazeneca kepada personelnya di Tarakan. Sehingga hal ini bisa menambah kepercayaan masyarakat. Terutama terkait vaksin yang sudah dibeli pemerintah benar-benar efektif dan cocok bagi masyarakat Indonesia. Sehingga, pandemi Covid-19 di Tarakan bisa cepat selesai.

“Adapun vaksin yang kami terima ini alokasi dari Mabes TNI untuk prajurit TNI, warakawuri maupun purnawirawan TNI AD. Kalau vaksin yang dari Dinkes Tarakan, sudah direalisasikan 80 dosis pertama dan anggota Batalyon Raider 613 Raja Alam yang dikirim ke Papua,” jelasnya. (jnr/lim)

 

 

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X