Aksi Tagih Janji, Bandara: Niat Kami Percepat Panitia Pengadaan

- Rabu, 9 Juni 2021 | 14:30 WIB
TAMPUNG ASPIRASI: Kepala Bandara Juwata Tarakan, Agus Priyanto berdialog langsung peserta aksi yang menyampaikan permasalahan lahan Bandara Juwata Tarakan, Selasa (8/6). IFRANSYAH/RADAR TARAKAN
TAMPUNG ASPIRASI: Kepala Bandara Juwata Tarakan, Agus Priyanto berdialog langsung peserta aksi yang menyampaikan permasalahan lahan Bandara Juwata Tarakan, Selasa (8/6). IFRANSYAH/RADAR TARAKAN

TARAKAN - Belum adanya penyelesaian permasalahan lahan di Bandara Internasional Juwata Tarakan, warga dari sejumlah elemen organisasi melakukan aksi yang mereka namai Aksi Menagih Janji Bandara, Selasa (8/6).

Adapun aksi yang dimulai pada pukul 09.00 WITA tersebut terdiri dari Forum Mayarakat Bandara, LMND, IMM, PMKRI, HMI dan Pembebasan, para peserta aksi menyampaikan aspirasinya di depan pintu masuk Bandara Internasional Juwata Tarakan.

Dalam aksi ini, Kepala Bandara Juwata Tarakan, Agus Priyanto berdialog langsung peserta aksi untuk mendengarkan aspirasi yang ingin disampaikan terkait permasalahan lahan di Bandara Juwata Tarakan. “Kami siap menampung aspirasi dari seluruh masyarakat Tarakan, kami sebagai pelaksana di lapangan tidak mempunyai kewenangan mengatakan iya atau tidak, namun aspirasi yang ingin disampaikan akan dibawa ke kantor pusat yakni Kementerian Perhubungan,” tuturnya.

Dirinya menyampaikan bahwa Bandara Juwata Tarakan kapasitasnya hanya sebagai pelaksana di lapangan, sehingga tidak memiliki kebijakan untuk membayar atau tidak. “Kapasitas kami hanya sebagai pelaksana di lapangan, notabane tidak memiliki kebijakan bisa bayar atau tidak,” ucapnya.

Terkait persoalan ini, pihaknya sudah membuat surat ke gubernur dan Kakanwil BPN di tingkat provinsi. Tujuan dari surat tersebut tidak lain untuk mempercepat pembentukan panitia percepatan pengadaan tanah di Bandara Juwata Tarakan. “Kami sudah reaktif, hal tersebut bisa dilihat dari kehadiran kami dalam undangan DPRD Tarakan membahas persoalan ini untuk didiskusikan, kami juga suudah melakukan koordinasi dengan Kejaksaan dan BPN, permasalahan utama adalah alas hak,” ucapnya.

Bila masyarakat memiliki alas hak yang sudah dilegalisir BPN, pihaknya siap memfasilitasi untuk diajukan ke kantor pusat, adapun dalam penilaian alas hak pihaknya tidak memiliki kewenangan terkait hal itu. “Bila saya diberikan data, saya tidak bisa memastikan ini benar atau tidak, justru BPN yang memiliki kewenangan terkait hal itu. Selain itu saya tidak memiliki kapasitas menjanjikan nanti besok akan saya bayar, minggu depan saya akan bayar,” tuturnya.

Sementara itu penanggung jawab Aksi Menagih Janji Bandara, Fajar Mentari mengatakan, pihaknya hanya menuntut iktikad baik dari pihak bandara, karena persoalan ini sudah puluhan tahun tidak terselesaikan, pihaknya menuntut bandara lebih proaktif menyelesaikan persoalan ini. “Kapasitas kita datang ke sini bukan menuntut kepala bandara harus bayar, tapi bagaimana penyelesaian persoalan lahan ini, pihak bandara harus aktif dan negara harus hadir di sini,” ucapnya.

Dirinya mengharapkan semua pihak, baik itu pemerintah hingga pemangku kewenangan dan kepentingan untuk lebih proaktif dan serius menyelesaikan permasalahan ini. “Apa susahnya pihak bandara mengusulkan untuk membentuk pantia khusus untuk menyelesaikan persoalan ini,” ujarnya.

Bila tuntutan yang disampaikan tidak ditindaklanjuti, pihaknya akan melakukan aksi lebih besar lagi, bahkan pihaknya berencana akan menduduki Bandara Juwata Tarakan. “Kami akan mendatangkan massa yang lebih besar untuk menduduki bandara ini dan menguasainya, hal ini dilakukan agar yang merasa memiliki hak bisa menggarap lahannya masing-masing, bahkan kami berencana melakukan aksi di depan Istana Negara di Jakarta,” pungkasnya. (jnr/lim)

 

 

 

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X