Inovasi Sekolah di KTT Pulihkan Kemampuan Belajar Siswa Pasca PJJ

- Selasa, 8 Juni 2021 | 14:20 WIB
ANTUSIAS: Terlihat para anak-anak senang membaca di pondok baca yang disediakan oleh pihak sekolah./RIKO/RADAR TARAKAN
ANTUSIAS: Terlihat para anak-anak senang membaca di pondok baca yang disediakan oleh pihak sekolah./RIKO/RADAR TARAKAN

Pelaksanaan pembelajaran daring atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dari rumah sudah berjalan lebih dari setahun. Dampak dari mewabahnya Coronavirus disease 2019 (Covid-19). Tak dipungkiri, semangat dan kemampuan siswa dalam belajar pun mengalami perubahan. Nah, ketika Pendidikan Tatap Muka (PTM) mulai diberlakukan, salah satunya SDN 008 Tana Tidung berinovasi untuk memulihkan kemampuan belajar peserta didik. Bagaimana caranya?

RIKO ISMANTO

Bupati Tana Tidung Ibrahim Ali sejak 8 April 2021 telah membuka Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara meluas bagi sekolah yang memenuhi syarat. Saat ini, 27 sekolah dari 39 Sekolah Dasar (SD) dan sekolah Menengah Pertama (SMP) se-Kabupaten Tana Tidung telah melakukan PTM.

Kebijakan membuka PTM ini disambut baik oleh siswa dan orang tua. Seperti yang terjadi di SD Negeri 008 Tana Tidung. Sekolah yang terletak di Desa Sebidai ini telah menerapkan PTM sejak awal dibuka oleh Bupati.

Walau harus menerapkan protokol kesehatan dengan ketat, siswa tetap semangat mengikuti pelajaran di sekolah. "Dari hasil rapat orang tua, seluruhnya setuju anaknya ikut PTM. Siswa (anak tersebut) juga sangat senang. Mereka tiba di sekolah lebih awal dari yang dijadwalkan. Jadwalnya pukul 08.00 Wita, tetapi sudah ada yang datang pukul 07.00 pagi," ujar Nursiah, S.Pd, Kepala SD Negeri 008 Tana Tidung.

Menurutnya, sesuai standart operational procedure (SOP) PTM, ruang kelas harus disterilisasi terlebih dahulu sebelum digunakan untuk pembelajaran. Guru pun diwajibkan hadir di kelas 15 menit lebih awal dari siswa. Kehadiran siswa lebih awal dapat berpotensi menimbulkan kerumunan karena minimnya pengawasan guru di kelas.

Untuk menghindari hal tersebut, SD Negeri 008 Tana Tidung menerapkan strategi Literasi Pagi. Seluruh siswa yang datang, diukur suhu tubuhnya, diarahkan mencuci tangan lalu menuju pondok baca yang terletak di halaman sekolah, tak jauh dari pintu masuk sekolah.

"Anak-anak terlihat sangat senang membaca di pondok baca. Di sana (pondok baca), kami siapkan berbagai jenis buku bacaan yang menarik seperti buku cerita. Kami juga melakukan pendampingan berdasarkan hasil pemetaan kemampuan membaca. Di sekolah ini, seluruh siswa telah dipetakan kemampuan membacanya," ungkapnya.

Ia berharap, dengan menerapkan strategi ini, minat membaca siswanya semakin meninggi hingga berdampak pada kemampuan literasi membaca yang semakin baik. Targetnya, seluruh lulusannya mencapai level tertinggi literasi yaitu membaca pemahaman.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan melalui Kepala Seksi Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan, Diana, M.Pd mengapresiasi atas inovasi sekolah tersebut. Menurutnya, Literasi Pagi ini sesuai dengan tujuan PTM yang dikemukakan Bupati dalam berbagai kesempatan.

"PTM dimaksudkan untuk memulihkan kemampuan belajar siswa dengan berfokus pada literasi, numerasi, dan karakter. Kegiatan membaca pagi ini sangat sesuai dengan maksud PTM tersebut. Kami sarankan agar sekolah lainnya menerapkan hal serupa," tukas Diana. (***/fly)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X