Dana Rp 1,3 Miliar Cair, Kepala Sekolah Menghilang

- Selasa, 1 Juni 2021 | 21:43 WIB
OPERASIONAL: Bangunan yang didanai DAK 2020 di SDN 052 Tarakan telah digunakan. FOTO: IFRANSYAH/RADAR TARAKAN
OPERASIONAL: Bangunan yang didanai DAK 2020 di SDN 052 Tarakan telah digunakan. FOTO: IFRANSYAH/RADAR TARAKAN

TARAKAN – Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Tarakan berinisial LH menghilang sejak Juni 2020. Desas-desus pun menyeruak. Ia lantas dikaitkan dengan dana Rp 1,35 miliar. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SDN itu, Alfiah enggan mengomentari lebih jauh ketika Radar Tarakan berusaha menanyakan hal ini.

Meski cukup tertutup atas kasus tersebut, pihaknya hanya dapat memberikan keterangan terbatas mengenai kaburnya LH dengan membawa dana alokasi khusus tersebut. Kendati begitu, Plt Kepala SDN 052 mengaku jika saat ini pembangunan gedung sekolah yang sudah ditempati telah rampung.

“Beginilah kondisi sekolahnya. Sebenarnya sudah rampung 100 persen. Cuma tinggal sedikit saja yang harus diselesaikan seperti semenisasi pada jalan depan dan halaman,” ujarnya, Senin (31/5).

Diterangkannya, pasca cairnya DAK sepengetahuan sekolah, LH sudah tidak terlihat berdinas dan selanjutnya ia secara mengejutkan keluar dari grup sekolah dan grup kepala sekolah se-Tarakan. Atas tindakan itu membuat pihak sekolah curiga atas keanehan tersebut. Setelah pihak sekolah memutuskan mencari LH ke berbagai tempat akhirnya sekolah memastikan jika LH kabur dengan membawa DAK yang diperuntukkan untuk pembangunan sekolah.

“Kami tidak tahu juga, kemana LH. Saya menjabat Plt sejak tanggal 5 Juni.  Kronologinya saya lupa sejak kapan pertama beberapa hari beliau tidak masuk, setelah itu dia tiba-tiba keluar dari semua grup baik di grup sekolah dan grup antar kepala sekolah. Kami bingung juga, didatangi di rumah kontrakannya juga kosong. Bahkan medsosnya pun tidak aktif. Jadi sampai sekarang tidak ada,” terangnya.

“Kami terus mencari rumah kontrakannya, mencari ke rumah keluarganya, mencari ke rumah kenalannya, tapi kami tetap tidak menemukan yang bersangkutan,” sambungnya.

Ia tidak menduga, sosok LH yang dikenal ceria ternyata melakukan hal tidak terpuji tersebut. Kendati begitu, Alfiah belum memastikan apakah pihak Disdikbud telah melaporkan kejadian tersebut atau tidak. “Keseharian LH ini biasa saja, sama seperti guru lainnya cukup ceria. Makanya kami juga tidak menyangkah kenapa dia melakukan itu. Kalau kami lihat, sepertinya sudah tidak ada fasilitas yang perlu ditambah lagi,” imbuhnya. Walau begitu, pihak sekolah juga tidak dapat memberikan keterangan lebih banyak terkait kasus tersebut.

 

KRONOLOGI

Kepala SDN 052 Tarakan, LH masih dalam pencarian oleh Dinas Pendidikan Tarakan. Sebelum Lebaran, LH dinyatakan menghilang dari tugasnya, padahal pengisian rapor membutuhkan tanda tangan kepala sekolah. Sehingga hal ini pun membuat Dinas Pendidikan Tarakan terpaksa melantik pelaksana tugas (Plt) kepala sekolah untuk mengganti sementara posisi LH.

Kepala Bidang (Kabid) Guru Tenaga Kependidikan dan Sarana Prasarana pada Disdik Tarakan, Agung mengatakan, pihaknya telah memanggil LH sebanyak 3 kali karena dianggap telah meninggalkan tugas sebagai kepala sekolah. “Kalau urusan pekerjaan sudah selesai semua. Mulai dari bangunan sudah ditempati, mebelernya juga sudah lengkap karena sistemnya itu swakelola. Kalaupun memang ada selisih hitung itu urusan kepala sekolah dan tukang yang mengerjakan,” ungkap Agung.

Dijelaskan Agung, dana alokasi khusus (DAK) bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 disalurkan ke rekening sekolah. Sehingga setiap hendak menerima DAK, sekolah wajib membuka rekening. Dalam hal ini Disdik Tarakan hanya bersifat sebagai lembaga pengawas.

Untuk diketahui, DAK terbagi menjadi dua bagian yakni DAK nonfisik, yaitu bantuan operasional sekolah (BOS). Sedang DAK fisik digunakan untuk bangunan dan mebeler. “DAK ini diajukan pertama kali oleh sekolah yang diajukan ke dapodik sekolah. Nanti di-approve (disetujui) sama kementerian. Jadi mulai dari awal itu urusan sekolah,” katanya.

Disinggung LH, dijelaskan Agung tidak diketahui pasti oleh pihaknya. Itulah sebabnya pihaknya ingin melakukan konfirmasi langsung LH. “Kami banyak mendengar soal A, B, C dan D. Tapi kami harus konfirmasi langsung ke Bu Lilis, kok tiba-tiba begini. Tapi dari sudut pekerjaan (bangunan yang didanai DAK) tidak ada masalah. Urusan dari Inspektorat sudah, Pak Wali (dr. Khairul, M.Kes) juga sudah meresmikan. Kami harus konfirmasi langsung ke Bu Lilis karena tidak ada yang melapor soal beliau, apalagi semua sudah selesai. Kalau tidak ada temuan, jadi kami pikir ini hanya ada masalah pribadi. Inilah yang harus kami selidiki,” jelasnya. (*/zac/shy/lim)

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X