Kirim Mesin Tempel untuk Atasi Transportasi

- Senin, 31 Mei 2021 | 09:55 WIB
BANJIR SEMBAKUNG: Guna menentukan tanggap darurat banjir di Kecamatan Sembakung, BPBD Nunukan tetapkan siaga darurat. DOKUMENTASI BPBD NUNUKAN
BANJIR SEMBAKUNG: Guna menentukan tanggap darurat banjir di Kecamatan Sembakung, BPBD Nunukan tetapkan siaga darurat. DOKUMENTASI BPBD NUNUKAN

NUNUKAN - Mengatasi persoalan transportasi di Kecamatan Sembakung yang dilanda banjir, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan mengirimkan mesin tempel 40 PK dan 1 unit motor trail. Siaga darurat bahkan juga sudah ditetapkan guna menentukan tanggap darurat ke depannya.

Siaga darurat memang harus dilakukan karena kondisi banjir di Sembakung semakin meluas meski perlahan air mulai surut. Siaga darurat tersebut, juga sebagai respons cepat pemerintah agar statusnya bisa naik ke tanggap darurat.

“Ya, langkah itu harus diambil untuk penanganan bencana, tapi apakah nanti benar-benar harus kami lakukan, melihat perkembangan lagi,” ungkap Plt. Kepala BPBD Nunukan, M. Amin kepada Radar Tarakan.

Apalagi di Sembakung, sejumlah fasilitas umum seperti pelayanan kesehatan bahkan bangunan pemerintah sudah terendam banjir. Setidaknya ada 15 bangunan pelayanan pemerintah yang sudah terdampak. Sementara puskesmas, dialihkan ke depan Kantor Kecamatan Sembakung.

Siaga darurat akan berlaku selama sebulan. Penetapan siaga darurat, memang berbeda status tanggap darurat. Sebab, untuk menentukan tanggap darurat, ada beberapa indikator yang harus dipenuhi seperti melihat kejadiannya, adanya proses evakuasi dan pengungsian. “Jadi siaga darurat ini lebih kepada antisipasi kejadian yang menyebabkan tanggap darurat, berlaku untuk semua kecamatan yang terdampak, posko dan pengungsian pun telah dibuka,” tambah M. Amin.

Sembilan kecamatan sudah terdampak banjir ini. Kecamatan itu yakni Sebuku, Tulin Onsoi, Sembakung, Sembakung Atulai, Lumbis Hulu, Lumbis Pensiangan, Lumbis Ogong, Krayan Induk, dan Krayan Selatan. Di Kecamatan Sembakung saja, setidaknya sudah ada 440 kepala keluarga (KK) dengan 1.500-an jiwa yang terdampak banjir.

Perkembangan ketinggian air di Sungai Sembakung, diklaim turun secara perlahan. Namun itu belum dipastikan bertahan karena hujan diprediksi masih akan terus terjadi. Air masih berada di ketinggian 4 meter, meski normalnya 3 meter. “Memang kami sudah memperingatkan untuk diantisipasi, yang jelas semua personel juga siap, jika warga harus dievakuasi, kami juga siapkan gedung untuk tempat evakuasi,” beber M. Amin.

Sementara itu, Kassubdit Kedaruratan BPBD Nunukan, Hasan yang turun langsung ke Sembakung berada di Desa Tagul. Daerah tersebut diakuinya daerah yang sangat terdampak banjir. Banjir di desa tersebut, bahkan disebutkan Hasan sudah terjadi sekira 15 hari yang lalu.

“Kondisi hari ini di Desa Tagul ini, masih menggenangi hampir 80-90 persen pemukiman warga. Aktivitas warga saat ini belum bisa berjalan dengan lancar, karena hampir sebagian rumah masih terendam termasuk beberapa fasilitas yang digunakan masyarakat seperti pustu dan kantor desa,” tambah Hasan.  (raw/lim)

 

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X