Sungai Meluap, Jembatan Apau Ping ke Ibukota Kecamatan Hanyut

- Kamis, 20 Mei 2021 | 10:48 WIB
TINGGAL PONDASI: Jembatan yang menghubungkan Desa Wisata Apau Ping ke desa lainnya hanyut terbawa arus banjir.
TINGGAL PONDASI: Jembatan yang menghubungkan Desa Wisata Apau Ping ke desa lainnya hanyut terbawa arus banjir.

MALINAU – Air di Sungai Bahau, Rabu (19/5) sekira pukul 24.00 WITA, meluap. Akibatnya desa-desa di Kecamatan Bahau Hulu dan Pujungan terdampak banjir, termasuk jembatan penghubung Desa Wisata Apau Ping menuju ke kecamatan terseret arus.

“Sekitar pukul 12 malam pak (air naik),” ujar Noprianus, Kepala Desa (Kades) Desa Wisata Apau Ping, Kecamatan Bahau Hulu, kepada Radar Tarakan melalui sambungan telepon, Kamis (20/5).

Dampak dari meluapnya Sungai Bahau, kata kades Apau Ping, ada sekitar sepuluh rumah warganya yang berada di bantaran sungai yang acap sampai 1 meter. Tak hanya itu, jembatan yang menghubungkan desa mereka menuju ke ibu kota kecamatan di Desa Wisata Long Alango dan ke desa lainnya terputus karena terbawa arus derasnya sungai.

“Air pagi ini sudah mulai surut, tapi jembatan Ngiam.Tako tinggal pondasi,” katanya. 

Sementara itu, Roni Manan, warga Desa Wisata Long Alango dihubungi pewarta melalui aplikasi pesan singkat mengatakan bahwa kondisi air sungai di desanya yang berada di ibu kota Kecamatan Bahau Hulu dini hari naik mencapai 8 meter dari posisi normal.

“Kalau di Alango, sekitar pukul 1 dini hari air naik mencapai 8 meter dari permukaan air sungai normal. Tapi pagi ini sudah mulai surut dan cuaca cerah,” terangnya. 

Ia menyebutkan juga bahwa di desanya aman dari banjir, yang terdampak hanya gudang-gudang di pinggir sungai dan dermaga saja. 

Terpisah, Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Utara (Kaltara) Dr. Yansen TP, M.Si mengaku telah mendapat kabar kondisi banjir di beberapa wilayah di Kaltara, khususnya di Sungai Bahau, Kabupaten Malinau. 

Wagub bersyukur karena ia dapat informasi bahwa air sudah mulai surut, tapi ia meminta warga masyarakat untuk tetap waspada. Sebab, kemungkinan terjadi banjir pasti masih ada.

“Karena dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) itu kan informasinya saat ini musim pancaroba, iklim yang tidak jelas dan sangat berbahaya, jadi kita harus berhati-hati juga,” ujar Wagub.

Ia meminta agar disampaikan kepada masyarakat bukan banjir semata yang diwaspadai, tapi angin, longsor, bahkan juga binatang berbahaya lainnya disaat musim seperti sekarang.

“Hati-hati dunia sekarang ini tidak seperti zaman dahulu. Kalau istilah orang Kalimantan tidak ada gempa katanya, tapi sekarang? Jadi jangan kita teledor jadi manusia itu, Tuhan itu sudah ada aturan semua untuk kita. Jadi kita waspada semua,” pesannya. (ags/ana)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X