TANJUNG SELOR - 1 Mei diperingati sebagai Hari Buruh atau lebih dikenal dengan May Day. Peringatan May Day identik dengan para buruh turun ke jalan untuk menyampaikan aspirasinya. May Day kali ini, Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Kaltara memilih cara lain dalam memperingatinya.
Agustinus tidak lagi berada di jalan memimpin para buruh unjuk rasa setiap peringatan May Day yang setiap tahun digelar. Baginya berorganisasi memiliki tujuan memperjuangkan hak buruh. Ia memilih menggerakkan para buruh untuk bertindak dengan secara masif untuk mendukung pemerintah di tengah situasi pandemi Covid-19 yang terjadi.
Kali ini Agustinus yang menjabat sebagai Koordinator Wilayah (Korwil) SBSI Kaltara memilih langkah yang beda dengan tahun sebelumnya. Upaya yang dilakukan sebagai cara untuk mengubah pola pikir atau cara bertindak menghadapi persoalan dengan turun ke jalan. “Yang dilakukan dengan kegiatan ini kaum buruh bisa menggeser cara berpikir. Bukan lagi melakukan hal yang sifatnya tidak menguntungkan,” ucap Agustinus.
Keputusan yang diambil tentunya untuk kesejahteraan para buruh di Kaltara. Sehingga, di momen Hari Buruh kegiatan yang dilakukan SBSI Kaltara lebih pada kegiatan yang bersifat pemberdayaan pada kaum buruh.
Baginya, kegiatan yang dilakukan merupakan kegiatan yang lumrah di masyarakat. Namun, langkah yang lumrah itu ia lakukan secara masif bersama DPC SBSI kabupaten/kota di Kaltara. Dengan sejuta polybag dinilai mampu membantu buruh.
“Intinya segala sesuatu yang dilakukan sifatnya memberikan dampak positif bagi buruh. Tujuan kami bekerja untuk mendapatkan kesejahteraan. Dan dalam lirik mars SBSI ‘menggalang kebersamaan untuk membangun bangsa’. Jadi momen SBSI Kaltara melakukan kegiatan yang bersifat pemberdayaan. Memang kegiatan biasa dilakukan. Namun, langkah kami kegiatan ini kami masifkan. Dengan mengorganisir kegiatan ini,” tegasnya.
Dengan satu juta polybag yang diisi dengan hasil pertanian tentunya dapat dinikmati para buruh. Tidak menuntup kemungkinan dengan gerasakan masif ini dapat menambah penghasil para buruh di sektor pertanian. Apalagi, Pemerintah Provisi Kaltara menggalakkan komsumsi pangan lokal.
Menggunakan polybag juga tidak membuat para buruh kesulitan harus menyiapkan lahan. Pekarangan rumah dapat digunakan berkebun. Biaya ekonomis dan memiliki nilai tinggi dan mengurangi biaya yang harus dikeluarkan buruh setiap bulannya.
Ia berkomitmen kegiatan yang digaungkan tidak hanya terjadi selama 1 bulan tetapi terus berlanjut. Karena selama Covid-19 mampu membantu. Di wilayah Kaltara buruh harus berperan aktif, walaupun kegiatan bisa dilakukan siapapun namun SBSI melakukan secara masif.
“Hal ini dapat mengurangi beban untuk buruh yang setiap bulan harus mengeluarkan biaya. Bisa mengurangi beban dan biaya kaum buruh. Harapan besar kami dapat dukungan semua pihak. Kami ingin buktikan dengan memasifkan satu juta polybag,” ujarnya.
Langkah Agustinus mendapatkan apresiasi Polres Bulungan. Waka Polres Bulungan Kompol Roberto Asfrianza yang menyambangi Sekretariat SBSI berdiskusi langsung dengan Agustinus dan anggota SBSI Kaltara. Langkah SBSI Kaltara sejalan dengan situasi saat ini.
Di tengah pandemi Covid-19 yang terjadi kegiatan satu juta polybag merupakan kegiatan yang positif. Kegiatan masif ini mampu membantu pemerintah untuk ketahanan pangan.
“Apa yang dilakukan menjadikan kekuatan menghadapi Covid-19. Buruh membantu pemerintah untuk ketahanan pangan. Telah berbuat untuk Bulungan dengan kegiatan positif dengan satu juta polybag untuk menanam,” tutupnya. (***/eza)
