Lantaran Hujan, Tersesat Sejauh 70 Km

- Senin, 3 Mei 2021 | 14:59 WIB
DITEMUKAN: Kondisi korban yang ditemukan oleh tim SAR dalam keadaan selamat./DOKUMENTASI BASARNAS TARAKAN
DITEMUKAN: Kondisi korban yang ditemukan oleh tim SAR dalam keadaan selamat./DOKUMENTASI BASARNAS TARAKAN

 TARAKAN – Sejumlah tim SAR yang melakukan pencarian terhadap Salam Candra (35) menemukan hasil. Salam yang sempat dinyatakan hilang selama 14 jam, ditemukan dalam kondisi selamat dan terapung-apung dengan speedboat digunakannya, sekira pukul 13.45 WITA, Minggu (2/5). Ia ditemukan berjarak 40 mil atau 70 km dari titik korban pertama kali hilang. Salam diketahui hilang kontak di daerah Pulau Selayu, Bulungan sejak Sabtu (1/5) sekira pukul 13.35 WITA.

Kepala Kantor SAR Tarakan, Amiruddin AS mengungkapkan, dari keterangan Salam yang didapatkan pihaknya, didapati saat itu speedboat yang dibawa oleh korban lost contact dari Pulau Selayu menuju Tarakan pada saat selesai memanen ikan dari tambaknya. “Speedboat dengan mesin 40 PK yang digunakan korban tidak dilengkapi alat navigasi, sehingga pada saat tersesat, sulit mengetahui posisinya saat itu,” ungkapnya.

Dilanjutkan Amirruddin, pihaknya berhasil menemukan korban pada pukul 13.45 WITA. Saat itu posisi korban berada di sebelah timur Pulau Bunyu. Dari lokasi diduga hilang kontak, jarak 40 NL ke arah timur laut. Sesaat dinyatakan hilang, tim SAR sempat melakukan penelusuran menggunakan sinyal HP korban.

Saat ditemukan korban masih dalam keadaan sehat. Namun masih dehidrasi dan depresi lantaran sempat lama berada di laut. “Dia (korban) sempat menghubungi keluarganya karena tidak bisa melihat Tarakan,” imbuhnya.

Karena tidak ada alat navigasi, sehingga sempat menyulitkan pencarian. Ia menerangkan, jika alat navigasi ini penting untuk bisa mengetahui titik koordinat korban dan mempercepat pencarian. Bahkan pihaknya sempat mendatangi semua speedboat yang ditemui di laut.

“Kemungkinan, korban ke arah timur jadi sudah masuk lautan lepas dan tidak bisa melihat Tarakan. Kami juga sempat meminta bantuan Lantamal XIII kalau ada KRI yang melihat. Nelayan juga kami informasikan,” bebernya.

Terkait dengan faktor korban tidak bisa melihat Pulau Tarakan saat pulang dari tambak, didapati lantaran saat itu hujan deras sepanjang perjalanan pulang korban. Akhirnya jarak pandang pun sudah tidak jelas saat itu. Bahkan korban pun kehabisan bahan bakar. Usai ditemukan, korban langsung dibawa ke Tarakan menggunakan speedboat milik Basarnas dan speedboat korban dibawa oleh personel tim SAR. Korban langsung diserahkan ke pihak keluarga. 

“Dalam pencarian ini, unsur yang sempat kami libatkan yaitu Polair Polda Kaltara, Polair Polres Tarakan dan Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan XIII Tarakan,” pungkasnya. (zar/lim)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X