TARAKAN – Akibat cuaca buruk, speedboat yang dinakhodai Salam Chandra dan sekitar 500 kilogram (Kg) hasil panen tambaknya, hilang kontak dalam perjalanan kembali ke Tarakan, pada Sabtu (1/5) pagi kemarin. Speedboat bermesin 40 PK yang diketahui milik warga Jembatan Besi, Kelurahan Lingkas Ujung Kota Tarakan ini diperkirakan hilang kontak di sekitar perairan Pulau Selayu, Tanjung Selor Kabupaten Bulungan, Provinsi Kaltara.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Kansar) Tarakan, Amiruddin A.S, S.Sos, menjelaskan bahwa pihaknya telah menerima laporan tersebut dari keluarga korban pukul 13.35 Wita. “Dari laporan keluarga korban, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 08.00 Wita pagi, dan 5 jam kemudian baru menginformasikan kepada Basarnas Tarakan,” ungkap Amiruddin.
Kansar Tarakan langsung mengerahkan 1 tim rescue untuk melakukan pencarian sekitar pukul 13.55 Wita, menggunakan 1 unit Rigit Inflatable Boat (RIB), di sekitar perairan Pulau Selayu. Namun setibanya tim SAR Gabungan di lokasi titik awal informasi, korban diketahui sudah bergeser.
“Kronologis menurut laporan keluarganya yang sempat kontak melalui handphone, korban setelah memanen ikan di tambaknya, kembali menuju Tarakan. Namun dalam perjalanan selepas di perairan Pulau Selayu, terjadi badai di laut sehingga jarak pandang (visibility) terganggu,” jelas mantan Kakansar Pekanbaru ini.
Selain jarak pandang terganggu, speedboat yang dinakhodai korban pun tidak dilengkapi dengan peralatan navigasi, sehingga mempersulit dalam penentuan arah kembali ke Kota Tarakan. “Setelah terjadi hujan, korban mengaku pada keluarganya kalau kebingungan dan hilang arah,” ucapnya.
Hingga malam pukul 23.00 Wita, tim SAR gabungan yang terdiri dari personel Kansar Tarakan, Polair Res Tarakan dan dibantu masyarakat ini masih nihil temuan. Pencarian dihentikan sementara dan dilanjutkan kembali hari ini (2/5). (fly)
Selengkapnya baca SKH Radar Tarakan edisi (3/5/2021).