TANA TIDUNG - Puluhan warga Desa Limbu Sedulun, Kecamatan Sesayap mengikuti pelatihan membatik. Mereka terdiri ibu-ibu PKK yang diadakan oleh Pemerintah Desa Limbu Sedulun.
Pj Kepala Desa Limbu Sedulun, Lukas mengatakan, pelatihan membatik ini merupakan salah satu kegiatan yang anggarannya bersumber dari dana desa. Pelatihan dasar tersebut bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam membatik yang selama ini belum ada di Tana Tidung.
"Kegiatan dari Anggaran Dana Desa (ADD), yang mana ini salah satu pemberdayaan kepada warga Desa Limbu Sedulun apalagi selama Covid-19 ini kami selalu melakukan pemberdayaan kepada warga di sini," ujar Lukas kepada Radar Tarakan, Jumat (30/4).
Menurutnya, pemerintah desa Limbu Sedulun akan mengembangkan pelatihan membatik jni hingga 2022 mendatang. Sekaligus pembuatan baju dari kain batik yang dikelola warga.
"Pembatik ini akan kita kembangkan hingga tahun 2022 nanti, hasil dari batik warga ini akan kita kembangkan baik untuk menjual kainnya dan pembuatan bajunya," jelasnya.
Untuk peserta pelatihan berjumlah 20 orang, yang terdiri dari ibu-ibu PKK Desa Limbu Sedulun. Untuk jumlah anggaran yang digunakan dari ADD Limbu Sedulun sebesar Rp 72,975 juta untuk perlengkapan membatik.
"Jadi semua perlengkapan membatik ini semua kami datangkan dari Jawa," ungkapnya.
Dijelaskanya, ke depan akan dikembangkan potensi batik ini dan pihak desa akan bekerja sama dengan Bumdes untuk mengelolanya.
"Jadi peserta membatik ini lebih ke batik adat dayak belusu, semua yang mereka buat khas batik dayak belusu. Baik dari ukiran tangan maupun cap, nanti jika ini berkembang kita akan kerja sama dengan Bumdes untuk mengelolanya," tukasnya. (rko/eza)
