Segudang Pengalaman, Wempi: Jabatan Itu Hanya Amanah

- Selasa, 27 April 2021 | 14:40 WIB
DIBERI AMANAH: Bupati Malinau, Wempi W. Mawa bersama keluarganya usai dilantik di Tanjung Selor, Senin (26/4).
DIBERI AMANAH: Bupati Malinau, Wempi W. Mawa bersama keluarganya usai dilantik di Tanjung Selor, Senin (26/4).

Menjadi seorang kepala daerah tentu bukan hal yang mudah. Harus memiliki pengalaman dan kemampuan dalam memimpin. Demikian juga dengan Bupati Malinau periode 2021-2024, Wempi W. Mawa, S.E. Ingin tahu latar belakangnya, berikut ulasannya.

IWAN KURNIAWAN, Tanjung Selor 

SETIAP orang pasti memiliki pengalaman hidup. Baik itu suka maupun duka. Demikian juga dengan Bupati Malinau, Wempi W. Mawa yang baru saja dilantik oleh Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Drs. H. Zainal Arifin Paliwang, S.H, M.Hum, di Tanjung Selor, Senin (26/4).

Dilihat dari rekam jejaknya, Wempi merupakan seorang figur yang memiliki segudang pengalaman. Mulai dari pengalaman dalam kehidupan di keluarga, sampai dengan pengalaman kerja dan berorganisasi. Bahkan, tempaan demi tempaan cobaan hidup sudah dirasakannya sejak masih berusia 8 tahun.

Wempi menceritakan, saat mulai mengenyam pendidikan, ia sekolah di SD Inpres Langap Nomor 013 pada tahun 1980-1985. Namun, pada usia 8 tahun, ia sudah tinggal dengan pamannya karena pada saat itu orang tuanya melanjutkan pendidikan keagamaan di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Sesuai ketentuan, mengikuti pendidikan keagamaan itu jumlah anak yang boleh dibawa hanya 2 orang. Sementara saat itu ia 5 bersaudara, sehingga 3 orang di antara mereka harus tinggal atau berpisah sementara dengan orang tua.

“Saya ikut dengan paman itu sampai menyelesaikan SD di Langap. Kebetulan saat itu paman saya guru di sana,” kenangnya.

Kemudian, politisi Partai Demokrat ini melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, yakni sekolah menengah pertama (SMP). Di sini ia tinggal dengan kakeknya di Pulau Sapi, Malinau sekira satu tahun. Setelah itu, ia kembali tinggal dengan orang tuanya yang sudah balik dari Makassar. “Saat bersama orang tua itu, saya pindah ke Pelita Kanaan. Ini tempat lahir saya dan saya menyelesaikan SMP di Malinau,” katanya.

Setelah itu, ia sempat masuk di Sekolah Teknik Menengah (STM) Tarakan yang sekarang bernama Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 2 Tarakan. Tapi tidak selesai, ia memilih kembali ke Malinau untuk menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Menengah Atas (SMA) Pembangunan Malinau pada tahun 1988-1991. Begitu lulus sekolah, ia langsung merantau ke Jakarta.

“Di Ibu Kota Negara (Jakarta) saya banyak pengalaman. Berbagai pekerjaan saya lakukan, mulai dari debt collector (penagih utang) kredit macet sampai jadi pengamen dadakan,” ujarnya.

Diceritakannya, menjadi pengamen dadakan itu pernah dilakukannya bersama teman-temannya saat ingin pergi ibadah ke gereja. Itu dari Tomang menuju Grogol naik metromini, karena bawa gitar jadi ia bersama teman-temannya sambil menghibur para penumpang. “Tapi kami tidak meminta imbalan, hanya sekadar menghibur agar kami tidak ditagih. Itu pengalaman saya di Jakarta,” katanya. 

Selama di Jakarta itu, berbagai peluang untuk bisa menghasilkan uang ia kerjakan. Tentu, pengalaman itu sangat bernilai, sehingga ia banyak mengetahui dan banyak mengenal orang dengan berbagai latar belakang.

Pengalaman inilah yang kemudian mengantarnya berproses hingga menjadi seperti saat ini secara alami dan autodidak. Ia mengaku sangat menghargai proses ini, karena tidak banyak orang yang dapat pengalaman seperti yang ia dapatkan.

Setelah dari Jakarta itu, Wempi kemudian kembali ke Malinau. Berbagai organisasi sempat diikutinya, mulai dari bergabung di Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) sebagai sekretaris, wakil ketua dan ketua, kemudian menjadi ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Malinau sampai dengan menjadi komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Malinau.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X