Cinta memang tak mengenal umur. Di Nunukan, wanita 53 tahun bernama Elisa, dipinang oleh Cecep pria berumur 28 tahun asal Garut, Jawa Barat (Jabar).
RIKO ADITYA
BERAWAL dari perkenalan di media sosial (medsos) Facebook, Elisa menceritakan, awalnya dirinya jenuh dan sangat capek dengan pekerjaannya sebagai tenaga pendidikan. Dia yang tidak suka dengan gadget, tiba-tiba menggunakan gadget dan membuka Facebook.
“Sebenarnya saya enggak suka pegang handphone, atau buka-buka medsos. Kenapa waktu itu pengin buka Facebook saja, eh, ada si Aa’ (panggilan kakak bahasa Sunda) untuk Cecep. Aa’ ini nongkrong sendirian, jadi saya tanya, A’ mau berteman dengan saya, katanya iya,” ujar Elisa.
Dari chating di Facebook itu, akhirnya cecep meminta nomor WhatsApp Elisa dan diberikanlah oleh Elisa. Komunikasi Elisa dan Cecep pun dimulai sejak Maret lalu. Berkenalan pada tanggal 16 Maret, Elisa dan Cecep pun komunikasi sejak tanggal 17 Maret.
Saat itulah perbincangan antara Cecep dan Elisa dimulai. Cecep mempertanyakan suami Elisa karena terlihat sudah berumur. Namun Elisa sontak memberitahukan Cecep jika suaminya sudah meninggal tahun 2019 lalu. Elisa saat ini hanya tinggal sendirian di Nunukan, sementara dua anaknya sudah bekerja di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim).
Setahun lamanya, Elisa sendiri di Nunukan dengan rutinitas pekerjaannya. Singkat cerita, komunikasi Elisa dengan Cecep lancar seperti anak baru gede (ABG) yang berkenalan. Tak ingin basa basi, Cecep sendiri yang awalnya langsung memberitahukan kepada Elisa, bahwa dirinya sedang mencari pasangan hidup. Elisa pun sontak menjawab siap menerima jika memang Cecep serius. “Sebelumnya kami sering video call, ngobrol saat saya sibuk bekerja di rumah, rasanya seperti cocok saja,” tambah Elisa.
Mempertanyakan soal umur pun, sudah mereka bahas. Cecep yang menerima Elisa tak banyak basa basi dan telah memantapkan hatinya kepada Elisa. Padahal Elisa sering bertanya kepada Cecep. Dia tidak percaya pada dirinya sendiri yang sudah berumur 53 tahun, sementara Cecep di umur 28 masih mau kepada dirinya.
“Saya sering tanya, a’ umur Bunda (panggilan Elisa oleh Cecep) sudah 53 tahun, berbeda 25 tahun dari Aa’. Si Aa’ menjawab, tidak masalah,” kata Elisa.
Dengan seringnya video call, Cecep pun memberikan harapan akan sahur bersama di Nunukan. Cecep bahkan berjanji datang ke Nunukan untuk menunaikan niatnya tersebut. Tepat di awal Ramadan, Cecep akhirnya benar datang ke Nunukan untuk menikahi Elisa.
Menyambut Cecep datang ke Nunukan, resepsi disiapkan Elisa di hari pertama Ramadan Selasa (13/4). Dirinya bahkan telah menyiapkan penghulu terlebih dahulu sebelum kedatangan Cecep.
Sampai Cecep di Nunukan langsung disambut dengan pernikahannya dengan Elisa di kediaman Elisa di Jalan Mandor Beddu 6, Nunukan Timur, Selasa (13/4). Prosesi pernikahan pun berjalan lancar tanpa hambatan. Anak dan keluarga pun menyetujui pernikahan mereka. Elisa direstui kedua anaknya. Mereka bahkan senang, ada yang menjaga ibunya di Nunukan.
“Sebenarnya yang chat pengin dekat itu ada saja sebelumnya, tapi saya juga harus selektif. Konsep saya, saya bisa punya pendamping yang biasa, tapi punya profesi punya kompetensi. Supaya dia juga bisa eksis di samping saya, tidak jenuh. Kalau saya pilih misalnya yang pengangguran, berarti dia harus menyandarkan hidup dengan saya. Saya tidak ingin seperti itu,” ungkap Elisa.
“Ini seperti sesuatu yang amazing, kisah ini, nanti akan saya abadikan di novel saya,” tambah Elisa lagi.
