Stabilkan Harga, Pemerintah Batasi Stok DOC Ayam

- Selasa, 30 Maret 2021 | 09:40 WIB

NUNUKAN - Dinas Perdagangan Nunukan membatasi jumlah bibit anak ayam usia sehari atau day old chick feed stock (DOC-FS) ke peternak baik yang mitra maupun mandiri. Langkah yang dilakukan sejak Maret ini untuk menstabilkan harga ayam potong di pasaran. 

Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri pada Dinas Perdagangan Kabupaten Nunukan, Syamsul Daris menyatakan, kesepakatan bersama atara pemerintah dan peternak dinilai cukup tepat untuk mengatasi persoalan kelebihan pasokan dan penurunan harga ayam yang sempat terjadi beberapa bulan lalu. 

"Kesepakatan ini dibuat dari dampak banyaknya DOC yang beredar. Sehingga banyak stok ayam yang belum laku di pasar waktu itu," katanya ke awak media Senin (29/3).

Lanjutnya, pembatasan jumlah DOC-FS yang dilakukan ke pertenak ini sangatlah tepat. Sebab langkah ini diambil untuk mengurangi jumlah oversupply yang ada di pasar. Ditambah lagi penurunan permintaan karena pandemik Covid -19. 

"Jangan sampai  seperti di Januari, terjadi kelebihan stock ayam sehingga banyak ayam yang tinggal. Untuk itu, kita tahan dulu DOC jangan sampai berlebihan. Oleh karenanya, saat ini harga ayam tiba-tiba naik," jelasnya.

Selain itu, Syamsul juga mengatakan, pemerintah perlu memastikan kebijakan baru ini dijalankan secara efektif dan produktif. Hal ini juga untuk mengantisipasi stock ayam potong di bulan Ramadan hingga Idul Fitri mendatang. " Dengan terbukanya kembali DOC di Maret ini akan menormalkan kembali harga ayam potong di tingkat penjualan di pasar," bebernya.

Saat ini, pemerintah telah memberikan jatah bibit anak ayam. Untuk mintra, direncanakan   pemasokan DOC di Maret di jatah 53 ribu kemudian di April nantinya diberikan jatah sebanyak 40 ribu DOC. Selanjutnya,bjatah DOC untuk yang mandiri, M.Basir ini diberikan jatah 14.500 DOC dibulan Maret sedangkan di bulan April diberikan jatah 20 ribu DOC. Sementara jatah mandiri lainnya Sunarto, di Maret ini diberikan 14 ribu DOC dan 25 ribu DOC untuk April.

Pada 24 Februari lalu. Harga ayam dipeternak itu telah disepakati Untuj 1,6 kg -1,9 kg itu Rp 26 ribu. Kemudian berat ayam 2 - 2,5 kg itu harga Rp 25 ribu. Sedangkan berat ayam 2,6-3 kg itu Rp 24 ribu dan untuk 3,1 kg itu Rp 20 ribu. 

"Jadi ini itu, untuk mengantisipasi ketika nanti ada kekurangan stok di lapangan. Semoga dengan adanya pembatasan ini nantinya akan ada rekomendasi tingkat petani maupun mandiri dan mitra nantinya akan diberikan rekomendasi untuk pengadaan DOC ini," terangnya.

Sementara, harga ayam di pasaran untuk bagian paha dan dada perkilonya di bandrol dengan harga Rp 40 ribu. Sedangkan ayam bulan atau perekor nya tanpa bulu seharga Rp 38 ribu per kilonya. "Sebulan lalu itu ayam kosong, hanya beberapa peternak saja yang mau potong ayamnya. Jadi, memang naik harganya. Sekarang sudah mulai turun karena mulai banyak yang siap panen ayamnya," terang Sul salah satu pedagang ayam di pasar indhutani. (raw/lim)

 

 

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X