Krayan Kembali Order Barang ke Malaysia

- Senin, 29 Maret 2021 | 11:14 WIB
BARANG MALAYSIA: 120 ton bahan makanan dan bangunan yang di-order dari Malaysia, tiba di Long Midang Krayan 10 Februari lalu. Di bulan Maret ini, Krayan kembali mengajukan order dengan perkiraan total bobot barang mencapai 200 ton./HUMAS PEMKAB NUNUKAN
BARANG MALAYSIA: 120 ton bahan makanan dan bangunan yang di-order dari Malaysia, tiba di Long Midang Krayan 10 Februari lalu. Di bulan Maret ini, Krayan kembali mengajukan order dengan perkiraan total bobot barang mencapai 200 ton./HUMAS PEMKAB NUNUKAN

NUNUKAN - Kecamatan Krayan kembali mempersiapkan order kebutuhan bahan makanan, bahan bangunan dan bahan bakar minyak (BBM) industri ke Serawak, Malaysia. Order kali ini diperkirakan menelan biaya sekitar Rp 2 Miliar.

Camat Krayan, Heberli SE menyebutkan, pengiriman kloter pertama telah direalisasikan pemerintah Malaysia 10 Februari lalu. Jumlah berbagai jenis barang kebutuhan pokok tersebut mencapai 120 ton.

"Order yang diajukan kali ini masih satu rangkaian dengan order tahap pertama yang direalisasikan bulan Februari lalu. Sebutannya order kurang kirim. Permohonannya sudah diajukan ke KJRI Kuching sejak dua minggu lalu," ungkap Heberli saat berkomunikasi dengan Radar Tarakan, Sabtu (27/3).

Lanjut dia menjelaskan, order kurang kirim tahap pertama ini diperkirakan mencapai 200 ton. Bahan yang dipesan didominasi material bangunan seperti semen, seng, besi dan BBM industri. Koperasi yang melakukan order yakni Koperasi Mitra Utama Kaltara bekerja sama dengan Koperasi Bakelalan Lawas Berhad di Malaysia.

Menurut Heberli, KJRI Kuching sangat proaktif dalam membantu komunikasi dengan otoritas Malaysia di Kuching. Termasuk order kurang kirim yang sedang diajukan saat ini. Masuknya bahan-bahan material dari Malaysia ke Krayan, akan membantu kebutuhan pembangunan di kecamatan perbatasan ini.

"Kita berharap usulan tahap satu ini bisa terpenuhi semua. Karena dari total yang diajukan sekitar 300 ton, baru 120 ton yang terpenuhi. Sampai saat ini kita belum menerima informasi kapan order kurang kirim ini direalisasikan otoritas Malaysia," imbuh Heberli.

Sejak Maret 2020 lalu, pemerintah Malaysia menutup seluruh pintu masuk ke negara mereka akibat pandemi Covid-19. Sejak itu pula, pengiriman berbagai jenis barang dan kebutuhan pokok dari Bakelalan Serawak, Malaysia ke Long Midang Krayan dihentikan total. 

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan kemudian bersurat ke Kerajaan di Malaysia untuk meminta membuka jalur perdagangan. Permintaan ini diprioritaskan untuk memasok kebutuhan sembako ke Krayan.

Permohonan tersebut kemudian dikabulkan pemerintah Malaysia di Kuching pada 10 Februari 2021. Barang-barang yang dikirim dari Malaysia ke Long Midang, Krayan, disambut di jalur perbatasan dengan pemeriksaan standar protokol Covid-19 secara ketat. 

Selain mengandalkan pasokan bahan pokok dari Malaysia, distribusi berbagai jenis sembako sepenuhnya difasilitasi pemerintah pusat, provinsi maupun daerah. Program subsidi ongkos angkut (SOA) barang dari Nunukan ke Krayan telah berjalan sejak awal 2021 ini. 

Kemudian adapula program jembatan udara (jembara) yang diprogramkan pemerintah pusat melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Program Jembara ini bertolak dari Bandara Tarakan ke Krayan dengan mengangkut kebutuhan pokok khususnya sembako. (raw/eza)

 

 

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X