Warga Krayan Kembali Bermohon Sembako Malaysia

- Senin, 8 Maret 2021 | 14:43 WIB
KRAYAN: Tampak wilayah Krayan dari atas. Lokasi yang hanya dapat dijangkau melalui transportasi udara membuat Krayan kesulitan memperoleh sembako./RADAR NUNUKAN
KRAYAN: Tampak wilayah Krayan dari atas. Lokasi yang hanya dapat dijangkau melalui transportasi udara membuat Krayan kesulitan memperoleh sembako./RADAR NUNUKAN

NUNUKAN – Pasca dikabulkannya permintaan membuka akses Malaysia–Indonesia untuk memasukkan sembako dan kebutuhan lain, masyarakat Krayan kembali mengajukan permohonan tersebut untuk yang kedua kalinya.

Itu disampaikan Camat Krayan Heberly kepada Radar Tarakan. Dirinya mengaku, kebutuhan sembako bahkan yang lainnya masih sangat kurang di Krayan. Apalagi menyangkut kebutuhan masyarakat lima kecamatan di Krayan.

“Kemarin itu pengiriman terbatas, belum cukup kalau untuk seluruh warga di 5 kecamatan yang ada. Jadi memohon lagi untuk yang kedua kalinya, sama permintaannya seperti 10 Februari lalu,” ujar Heberly. Keadaan lockdwon Malaysia, masih berdampak hingga saat ini. Kebutuhan pokok dan lainnya, 90 persen notabene dari Malaysia. Tak heran, jika masyarakat Krayan, kembali meminta dibukanya akses Malaysia- Indonesia, meski hanya sebentar dan mengirimkan kebutuhan sembako dan kebutuhan lainnya untuk Malaysia.

Meski begitu, pemerintah juga sudah cukup berbuat banyak mengatasi persoalan kebutuhan dengan program subsidi ongkos angkut (SOA). Bahkan ada hal lain seperti program Jembatan Udara (Jembara) yang sudah mulai Januari 2021 lalu.

Dengan SOA dan Jembara, kebutuhan sembako diklaim masih bisa tertangani. Yang menjadi kendala saat ini, adalah kebutuhan lain seperti LPG, BBM dan material bangunan. Kebutuhan itu, yang dikirim perdana 10 Februai lalu, hanya sebanyak 120 ton saja, hanya akan bertahan selama sebulan.

“Ya, konsumtif masyarakat tinggi, tidak sampai sebulan sudah habis itu kebutuhan seperti material bangunan, BBM, LPG dan sebagainya. Inilah yang diperlukan lagi saat ini warga Krayan,” ungkap Heberly.

Dengan permohonan ini, Heberly tentu berharap Malaysia kembali segera merespons. Apalagi, dalam pengiriman perdana 10 Februari lalu, turut hadir Timbalan Menteri Pembangunan Luar Bandar Progam II Malaysia Datok Henry Sum Agong yang juga didampingi oleh Residen Daerah Lawas bersama pegawai daerah Lawas.

Kehadiran dua pejabat Malaysia tersebut diharap bisa memuluskan permintaan lanjutan dari Krayan kepada stakeholder di Malaysia. “Ya, sebenanrya itu merupakan bentuk kerjasama Government to Government dengan pola antara koperasi kedua negara, RI dan Malaysia. Dan kami sangat berharap ini terus berlanjut,” harapnya. (raw/eza)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X