BI Siapkan Langkah Dukung PEN, Ini yang Dilakukan...

- Jumat, 5 Maret 2021 | 11:31 WIB

TARAKAN – Berbagai langkah dilakukan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kaltara, untuk dapat melakukan peningkatan dan pengembangan ekonomi di Kaltara. Kepala KPwBI Kaltara, Yufrizal mengatakan, beberapa rekomendasi terus dikomunikasikan dan disinergikan diantaranya mencakup peningkatan pelayanan infrastruktur wilayah yang terintegrasi dengan tata ruang, peningkatan ketahanan pangan daerah, pembangunan ekonomi berkelanjutan, peningkatan daya tarik investasi dan peningkatan kesempatan kerja dan kualitas tenaga kerja, dan pengembangan komoditas baru selain batubara untuk meningkatkan kinerja ekspor Kaltara.

“Selain itu KPwBI Kaltara senantiasa bersinergi, bahu membahu dengan pemerintah pusat dan daerah, OJK, dan stakeholder lainnya dalam menjalankan program-program percepatan pemulihan ekonomi nasional,” ujar Yufrizal.

Sejalan dengan strategi nasional yang telah digulirkan, KPwBI Kaltara mendukung percepatan program vaksinasi nasional dan penerapan disiplin protokol kesehatan untuk menekan penyebaran Covid-19. “Kita juga mendorong percepatan realisasi fiskal khususnya pada awal tahun 2021 untuk menggulirkan perekonomian masyarakat dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Selain itu, untuk mempertahankan daya beli masyarakat, KPwBI Kaltara mendorong peran TPID dan Kerjasama Antar Daerah (KAD), khususnya dalam menjaga ketahanan bahan makan dalam rangka pengendalian inflasi daerah,” ucapnya.

Dirinya mengungkapkan bahwa terdapat ketergantungan yang besar bagi Provinsi Kaltara terhadap sektor usaha pertambangan yakni sebesar 25,15 persen dari total ekonomi Kaltara. Hal ini dirinya nilai memberikan tantangan pada perekonomian Kaltara untuk merespon shock eksternal.

“Besarnya dominasi tambang perlu dicermati dengan baik. Pengembangan produk-produk hilirisasi tambang seperti coal upgrading dan blending termasuk produksi semi kokas batubara dan Marine Fuel Oil (MFO) maupun Coal Gasification Unit (CGU) dapat terus dikembangkan,” sebutnya.

Biaya yang lebih murah yang diimbangi dengan hasil jual yang lebih baik, di tengah terus berkurangnya cadangan batubara, menjadi solusi yang ditawarkan hilirisasi produk batubara tersebut. Belum lagi andil sektor pertambangan dan industri pengolahan terhadap pertumbuhan ekonomi Kaltara yang terus mengalami penurunan dari waktu ke waktu, di sisi lain sektor lain seperti pertanian mengalami peningkatan. “Untuk itu, Provinsi Kaltara dapat mendorong sektor-sektor potensial lainnya yang memiliki dampak keekonomian tinggi serta aman untuk menjadi sektor utama pertumbuhan ekonomi Kaltara,” ujarnya.

Dalam rangka mendukung perekonomian 2021, pemerintah juga akan terus melanjutkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Selain itu, Pemerintah, BI, OJK, LPS serta lembaga pemerintah lain juga turut memberikan berbagai stimulus untuk kembali menggairahkan perekonomian. Diantara stimulus terbaru yang diberikan oleh BI yakni adanya relaksasi Loan to Value (LTV) bagi sektor otomotif dan properti untuk mendukung insentif yang sebelumnya telah diberikan pemerintah kepada sektor otomatif berupa pengenaan 0 persen PPnBM kendaraan bermotor baru yang akan berlaku pada 1 Maret 2021-31 Desember 2021 dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko.

“Melalui stimulus ini diharapkan dapat meningkatkan konsumsi masyarakat termasuk konsumsi kalangan menengah-atas yang sempat tertahan di tahu lalu sehingga dapat menopang perekonomian pada tahun 2021 ini,” ucapnya.

Beberapa bauran kebijakan lainnya yang telah dilakukan BI untuk mempercepat pemulihan ekonomi diantaranya dengan melanjutkan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah agar sejalan dengan fundamental dan mekanisme pasar, melanjutkan penguatan strategi operasi moneter untuk mendukung stance kebijakan moneter yang akomodatif serta memfalisitasi promosi perdagangan dan investasi pada sektor produktif pariwisata dan sosialisasi Local Currency Settlement (LCS).

“BI juga terus mendukung pengembangan ekosistem ekonomi keuangan digital yang inklusif dan efisien khususnya UMKM dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi termasuk Germas BBI dan Germas Berwisata Indonesia (GWBI),” ujarnya

BI terus menginisiasi dan mendukung pemerintah dalam pembukaan sektor-sektor produktif dan aman. Melalui perhitungan nine boxes KPwBI Kaltara yang menggunakan data PDRB, tenaga kerja, IRIO 2015, dan multiplier coefficient serta rasio kesehatan BNPB diperoleh sektor-sektor yang memiliki tingkat risiko rendah dengan efek ekonomi medium hingga tinggi (kuadran VI, VIII, dan IX) yang perlu didorong terus diantaranya perdagangan mobil dan sepeda motor, pertanian dan perikanan.

“Hal ini sejalan dengan kebijakan pelonggaran LTV yang akan berlaku di 1 Maret 2021 nanti dan potensi sumber ekonomi baru Kaltara. Selain itu sektor yang didorong juga mencakup sektor yang memperoleh eksternalitas positif dari pandemi Covid-19 yaitu sektor informasi dan komunikasi,” pungkasnya. (jnr/fly)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X