PROKAL.CO,
TANJUNG SELOR - Penerapan sistem belajar dari rumah (BDR) atau belajar daring di Indonesia selama pandemi Covid-19 ini tentu memiliki keterbatasan tersendiri. Tak terkecuali di wilayah Kabupaten Bulungan.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bulungan, sebanyak 50 persen dari 174 Pendidikan Anak Usua Dini (PAUD), 143 Sekolah Dasar (SD), dan 62 Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Bulungan tidak memiliki akses internet atau blank spot. Serta 31 persen dari jumlah sekolah tersebut tercatat tidak memiliki akses listrik.
Menyikapi hal itu, Bupati Bulungan, Syarwani menegaskan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan akan segera melakukan evaluasi setelah setahun terakhir dilakukannya BDR di Bulungan.
"Di tengah kondisi pandemi Covid-19 saat ini, memang belum dilakukan kajian terhadap kondisi pelaksanaan sistem pendidikan. Karena, hingga saat ini belum ada tanda-tanda berakhirnya pandemi ini, sehingga BDR masih diterapkan," ujarnya kepada Radar Kaltara saat dikonfirmasi, Kamis (4/3).
Mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Utara (Kaltara) ini mengatakan, sebelum dilakukan perubahan sistem pembelajaran, kondisi yang ada saat ini harus dilakukan evaluasi terlebih dahulu secara menyeluruh.
Setidaknya, hasil dari evaluasi itu dapat dijadikan dasar untuk melakukan pemetaan penetapan pelaksanaan proses pembelajaran di Bulungan. Tentunya, kondisi yang ada saat ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah daerah dalam melaksanakan sistem pendidikan.