TANJUNG SELOR – Nakhoda anyar di daerah dengan sebutan Bumi Tenguyun ini, diketahui sejak dini terus melakukan terobosan baru guna menyelesaikan permasalahan yang sempat tertunda di era sebelumnya. Misal, salah satunya terkait anggaran renovasi Pelabuhan Feri di Ancam, yang ambruk sejak 2017 silam.
Dikatakan Bupati Bulungan, Syarwani bahwa upaya pertama yang dilakukannya yaitu dengan meminta organisasi perangkat daerah (OPD) teknis, dalam hal ini Dinas Perhubungan (Dishub) Bulungan untuk memberikan penjelasan terhadapnya tentang progres yang sempat terlaksana sejauh ini.
Pasalnya, dari penjelasan itu dapat menjadi dasar ukuran olehnya dalam mengambil langkah atau kebijakan selanjutnya. Mengingat, dari informasi yang sempat diperolehnya bahwa mengenai renovasi pelabuhan yang digadang–gadang bakal megah itu sempat berprogres di lapangan. Oleh karenanya, pihaknya tak akan gegabah dalam mengambil kebijakan di lapangan nantinya.
“Nanti akan kami koordinasi soal itu (Pelabuhan Feri). Ya, tentunya di sini ada peran Dishub Bulungan sebagai OPD teknis guna memberikan penjelasan dari progres yang sempat ada,” ungkapnya dalam wawancaranya kepada Radar Kaltara, Kamis (4/3).
Soal Pelabuhan Feri itu memang sebelumnya saat itu pihaknya menjabat sebagai Ketua DPRD Bulungan. Tak ditampik bahwa permasalahan itu sudah menjadi catatan di pemerintahan ini. Hanya, memang saat itu terkendala oleh beberapa faktor. Sehingga memang percepatan penyelesaian renovasi tak dapat terwujud.
“Mudah-mudahan di era ini perjuangan penyelesaikan renovasi Pelabuhan Feri itu dapat dilakukan. Ya, paling tidak jika tahun ini tak ada anggaran yang tersedia dari pusat, dapat dianggarkan di tahun selanjutnya,” ujarnya.
Dikatakannya juga, Pelabuhan Feri ini memang diakuinya soal perbaikan atau renovasi ada di pemerintah pusat, yakni Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI. Sebab, saat pembangunannya dahulu aset itu status daerah ini masih Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
“Tapi, karena seiring berjalannya waktu dari perkembangan yang ada bahwa pelabuhan itu dianggap penting bagi daerah ini. Maka, wajar jika sejauh ini daerah ini pun turut memperjuangkan soal perbaikannya,” katanya.
“Kalau bicara dampak jelas ada bagi daerah ini sendiri salah satunya. Perputaran ekonomi bakal semakin meningkat dan akses transportasi mudah,” sambungnya mengakhiri.
Terpisah, Kepala Dishub Bulungan, Hasan Pemma membenarkan bahwa perbaikan itu memang sepenuhnya ada pada ranah Kemenhub Ri. Mengingat, seperti pada penjelasan sebelumnya bahwa aset itu dibangun saat daerah ini masih menjadi kawasan Provinsi Kaltim. Ditambah, saat itu belum ada proses serah terima.
“Dari pusat saja nanti di tahun ini apakah akan menganggarkan dan tidaknya. Kami di daerah hanya menyelesaikan apa yang menjadi tugas pokok dan fungsi (tupoksi) kami,” ungkapnya.
Lanjutnya, mengenai robohnya Pelabuhan Feri yang belum sama sekali dioperasikan itu, pemerintah pusat sudah mengetahui hingga sedetail mungkin. Ini dikarenakan sebelumnya mereka sudah pernah turun ke lapangan secara langsung. Artinya, tinggal bagaimana nanti mereka menyikapinya kembali.
“Pusat sudah tahu, jadi biar nanti berproses di pusat. Yang jelas, untuk problematika yang sempat muncul dahulu soal pelepasan lahan untuk jalan sudah dituntaskan,” ujar pria yang pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bulungan ini.
Diyakininya juga, perbaikan ini ke depan bakal ada. Sebab, mengenai masalah yang menjadi pemicu robohnya pelabuhan, pihaknya sebelumnya telah memberikan penjelasan ke Kemenhub RI. Dari penjelasaan itu diterima hingga menjadi dasar–dasar perbaikan pelabuhan yang diklaim mampu meningkatkan perekonomian ke depannya.
