PROKAL.CO,
TARAKAN – Berbagai langkah dilakukan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kaltara, untuk dapat melakukan peningkatan dan pengembangan ekonomi di Kaltara. Kepala KPwBI Kaltara, Yufrizal mengatakan, beberapa rekomendasi terus dikomunikasikan dan disinergikan diantaranya mencakup peningkatan pelayanan infrastruktur wilayah yang terintegrasi dengan tata ruang, peningkatan ketahanan pangan daerah, pembangunan ekonomi berkelanjutan, peningkatan daya tarik investasi dan peningkatan kesempatan kerja dan kualitas tenaga kerja, dan pengembangan komoditas baru selain batubara untuk meningkatkan kinerja ekspor Kaltara.
“Selain itu KPwBI Kaltara senantiasa bersinergi, bahu membahu dengan pemerintah pusat dan daerah, OJK, dan stakeholder lainnya dalam menjalankan program-program percepatan pemulihan ekonomi nasional,” ujar Yufrizal.
Sejalan dengan strategi nasional yang telah digulirkan, KPwBI Kaltara mendukung percepatan program vaksinasi nasional dan penerapan disiplin protokol kesehatan untuk menekan penyebaran Covid-19. “Kita juga mendorong percepatan realisasi fiskal khususnya pada awal tahun 2021 untuk menggulirkan perekonomian masyarakat dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Selain itu, untuk mempertahankan daya beli masyarakat, KPwBI Kaltara mendorong peran TPID dan Kerjasama Antar Daerah (KAD), khususnya dalam menjaga ketahanan bahan makan dalam rangka pengendalian inflasi daerah,” ucapnya.
Dirinya mengungkapkan bahwa terdapat ketergantungan yang besar bagi Provinsi Kaltara terhadap sektor usaha pertambangan yakni sebesar 25,15 persen dari total ekonomi Kaltara. Hal ini dirinya nilai memberikan tantangan pada perekonomian Kaltara untuk merespon shock eksternal.
“Besarnya dominasi tambang perlu dicermati dengan baik. Pengembangan produk-produk hilirisasi tambang seperti coal upgrading dan blending termasuk produksi semi kokas batubara dan Marine Fuel Oil (MFO) maupun Coal Gasification Unit (CGU) dapat terus dikembangkan,” sebutnya.
Biaya yang lebih murah yang diimbangi dengan hasil jual yang lebih baik, di tengah terus berkurangnya cadangan batubara, menjadi solusi yang ditawarkan hilirisasi produk batubara tersebut. Belum lagi andil sektor pertambangan dan industri pengolahan terhadap pertumbuhan ekonomi Kaltara yang terus mengalami penurunan dari waktu ke waktu, di sisi lain sektor lain seperti pertanian mengalami peningkatan. “Untuk itu, Provinsi Kaltara dapat mendorong sektor-sektor potensial lainnya yang memiliki dampak keekonomian tinggi serta aman untuk menjadi sektor utama pertumbuhan ekonomi Kaltara,” ujarnya.