TANJUNG SELOR – Berbagai upaya terus dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) untuk menekan tingginya harga barang, seperti sembako, BBM dan bahan bangunan di wilayah perbatasan negara provinsi ke-34 ini.
Utamanya di wilayah Krayan. Salah satu kecamatan di Kabupaten Nunukan ini dapat dikatakan masih terisolir. Sebab, untuk bisa tembus dari pusat ibu kota kabupaten, ternyata hanya bisa ditempuh melalui jalur udara, dengan menggunakan pesawat berbadan kecil.Sehingga, untuk memenuhi kebutuhan sembako dan kebutuhan lainnya seperti BBM dan bahan bangunan di wilayah tersebut, saat ini lebih mengandalkan barang-barang dari negara tetangga, Malaysia, seperti dari Ba'kelalan, Sarawak, Malaysia.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Kaltara, Hartono mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan untuk menekan tingginya harga barang di Krayan ini, pihaknya melakukan kerja sama dengan salah satu koperasi di Ba'kelalan. "Sebelumnya Malaysia sempat menutup jalur ke sana (Ba'kelalan, Sarawak), tapi setelah kita lakukan negosiasi, akhirnya jalur itu dibuka dengan catatan atau dengan syarat," ujarnya kepada Radar Kaltara saat ditemui di Tanjung Selor, Sabtu (20/2).
Hartono menyebutkan, jika barang yang diambil itu dari Ba'kelalan, harganya bisa disesuaikan dengan harga normal di ibu kota kabupaten. Tapi jika dari dalam negeri, tentu jika tidak diberi subsidi oleh pemerintah dan pemerintah daerah, maka harga barang-barang tersebut akan sangat tinggi. Bahkan, 'menginjak' harga yang terbilang tidak wajar. "Kalau dari Ba'kelalan itu ke Krayan, hanya butuh waktu sekitar satu jam lewat jalur darat menggunakan mobil. Jadi dia dekat sekali kalau dari sana (Ba'kelalan)," sebutnya. Sehingga, harga barang yang diambil dari Ba'kelalan, Sarawak tersebut juga bisa disesuaikan atau tidak setinggi harga barang yang diambil dari dalam negeri.
Namun, saat ini pemerintah sudah membuka akses jalan ke daerah di perbatasan negara itu, tapi kondisinya masih belum memungkinkan untuk dilalui. Karena masih ada beberapa gunung yang harus dipotong dan beberapa titik yang harus dibangunkan jembatan. Jika jalan ini sudah tembus dan kondisinya sudah dapat dilalui dengan aman, maka harga barang dari dalam negeri akan normal di daerah tersebut. (iwk/ash)