Lokasi Karantina di Bulungan Terancam Ditutup Lagi, Apa Sebab..??

- Senin, 1 Maret 2021 | 09:56 WIB

TANJUNG SELOR - Tempat karantina khusus bagi pasien Covid-19 di Kabupaten Bulungan terancam ditutup untuk kesekian kalinya. Sebab, kemampuan anggaran hanya mampu hingga 8 Maret 2021 dan merupakan batas akhir waktu pelayanan.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bulungan, H. Imam Sujono mengatakan, pelayanan karantina sampai saat ini masih menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). Berdasarkan kemampuan anggaran hanya bisa bertahan sampai 8 Meret. Untuk kelanjutan karantina Covid-19. Dinkes masih menunggu kebijakan pimpinan dalam hal ini Bupati Bulungan.

"Tanggal 8 Maret sudah berakhir. Kita masih menunggu kebijakan dari Bupati (Syarwani) baru. Kalau diperintahkan untuk lanjut kami siap," kata Imam kepada Radar Kaltara.

Seyogianya, kata Imam, karantina tetap berlanjut. Hal itu untuk menyeimbangkan kebijakan Gubernur Kaltara, Drs. H. Zainal Arifin Paliwang yang membatasi mobilitas orang keluar dan masuk ke Kaltara melalui jalur darat. "Insyaallah, besok (hari ini, Red) saya laporkan ke Bupati terkait kelanjutan karantina ini," bebernya.

Untuk fasilitas di karantina, Imam memastikan bahwa fasilitas yang ada masih mencukupi. Apalagi, tidak semua pasien menjalani karantina. "Sebagian ada yang isolasi mandiri. Jadi, fasilitas yang ada sekarang ini masih mencukupi. Sekarang ini pasien Covid-19 justru banyak di rumah sakit (RS)," ujarnya.

Menyoal usulan anggaran karantina melalui APBN, Imam mengatakan, usulan sudah disampaikan. Namun, sampai saat ini belum direspons oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. "Saya sudah pesimis dengan usulan tersebut," ungkapnya.

Sementara itu, Bupati Bulungan, Syarwani saat dikonfirmasi mengatakan, terkait kelanjutan karantina, hal ini akan dibahas lebih lanjut dalam rapat konsolidasi. "Kita juga akan melihat perkembangan Covid-19 di lapangan," bebernya.

Apabila tidak begitu parah kemungkinan pasien Covid-19 diimbau untuk menjalani isolasi mandiri dengan tetap dilakukan pemantauan ketat dari tenaga kesehatan (nakes) puskesmas. Sebaliknya, jika jumlah kasus dinilai tinggi, maka pasien diimbau untuk karantina khusus.

"Hingga saat ini kondisi di lapangan masih fluktuasi. Artinya, kasus masih turun naik. Iya, kita berharap kasus tidak semakin parah," harapnya. (*/jai/eza)

 

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X